"Aku tidak menerimanya..."kata Mika diam sejenak mengamati Yuu yang sudah berkaca-kaca mau menangis,"Kau melukai harga diriku,aku sebagai dominan disini dan kau melamarku?apa kata ibumu?kau adalah submissive disini,kau adalah istriku jadi aku akan menerima cincin ini hanya sebagai hadiah ulang tahunku tapi biarkan aku yang melamarmu Yuu-chan."Mika tersenyum mengambil cincin bersama kotaknya ditangan Yuu,Yuu sudah menangis tapi ini adalah tangisan haru miliknya.
"Terimakasih Mika,"kemudian Yuu memeluk Mika erat menenggelamkan kepalanya diceruk leher Mika.
"Ne,maukah kau menikah denganku Yuu-chan."Mika menjauhkan tubuh Yuu dengan wajah berantakannya dari tubuhnya,Mika mengeluarkan cincin dari sakunya.Mereka sama,sama-sama ingin memiliki satu sama lain bahkan rencana untuk melamar.
"Aku mau!"Yuu memeluk Mika sekali lagi.
"Yuuichiro Shindo,selamat datang dihidupku sekali lagi."Mika mengeratkan pelukannya pada Yuu,mereka akan melangsungkan pernikahan dengan segera disalah satu gereja di Thailand toh di negara ini adalah negara yang bebas,maka mereka tidak sulit untuk mengurus keperluan pernikahan mereka.
Yuu sudah memantapkan hatinya kali ini,dia hanya butuh percaya pada Mikaela Shindo yang sebentar lagi resmi menjadi suaminya.Setelah ini dia akan menghubungi Shina menanyakan kabar yang ada di Jepang ketika hari ini seharusnya adalah pertunangannya dengan Shinoa dan dia kabur dibantu ibunya sendiri.Ngomong-ngomong soal ibunya dia ingin menelpon lebih dulu daripada menelpon Shina.
"Halo Ibu,bagaimana kabarmu?"ucap Yuu setelah mendengar suara Krul disebrang sana.
"Ibu baik-baik saja,ibu sedang mengurus acara yang batal pada semua EO."kata Krul disambungan telponnya.
"Bagaimana Ayah?apa dia marah?dan keluarga Shinoa?"Yuu bertanya dengan cemas sekarang.
"Kami membayar denda pelnalti pada keluarga Hiiragi atas keputusan kami karena kau kabur,itu tidak masalah karena dari awal ini hanyalah kepura-puraan yang kita semua buat bukan.Tapi Lacus butuh penjelasan ibu sepertinya,dia sangat marah dengan Mikaela,Lacus pikir dia mempermainkanmu."Krul berkata panjang lebar kali ini.
"Katakan padanya aku baik-baik saja,bahkan aku sudah resmi menjadi anak ibu.Perkenalkan bu namaku Yuuichiro Shindo."terdengar suara isak tangis Krul didalam telpon itu membuat Yuu sedih dia ingin memeluk ibunya sekarang,walau yang benar Krul adalah ibu dari Mikaela.
"Ibu sangat senang nak,setelah urusan ini selesai Ibu akan berkunjung disana."
"Tapi rumah yang ibu siapkan sudah dijual oleh Mika."kata Yuu takut-takut.
"Apa dia memakai rumah miliknya sendiri?dasar,mafia kecil itu tidak menghargai hadiah dari ibunya.Baiklah Yuu baik-baik disana,aku akan segera berkunjung secepatnya,aku mencintaimu dan sampaikan salam cintaku untuk putraku yang manis ok."
"Iya ibu terimakasih."Krul mengakhiri panggilannya dan Yuu sedikit memikirkan kata-kata Krul,mafia?apa itu hanya sebuah julukan?mungkin dia bisa bertanya pada Mika nanti,toh Mika belum menjelaskan apa yang terjadi sesungguhnya disini.
Lalu Yuu menekan nomor handpone Shina,dia ingin bicara banyak pada perempuan yang ia anggap sebagai kakaknya itu.Namun berkali-kali memanggil tak ada jawaban sama sekali disana,mungkin Shina sedang sibuk pikir Yuu.Lalu dia melanjutkan kegiatan menata barang-barang yang belum tertata,dia juga ingin bersiap untuk upacara pernikahannya siang nanti.
*****
"APA YANG KAU LAKUKAN HINGGA YUU-SAN KABUR!!"Shinoa meneriakinya penuh emosi.
"Aku tidak melakukan apapun,bahkan pemuda manis itu mengajakku berkencan sebelum ia melarikan diri."Shina berucap santai,duduk ditaman dikediaman neneknya.Neneknya sedang ada acara desa bersama para orangtua lainnya didesa ini,jadi ia tak khawatir datang kerumah ini.
"Apa kau mengatakan kesalahan padanya?"pertanyaan Shinoa begitu menuntut,dan Shina memandangnya heran.
"Apa yang kau harapkan?bukankah kenyataannya pertunanganmu hanya sebuah kesepakatan?karena Hiiragi membutuhkan uang?keluarga Hyakuya sudah membayar denda penaltinya sekaligus Lacus Welt juga sudah memenuhi kebutuhan Hiiragi,ini tidak nyata Shinoa,mereka hanya ingin membawa Mikaela kembali."tatapan Shina menajam membuat Shinoa sadar bahwa semua itu hanyalah akal-akalan Lacus dan keluarga Hyakuya untuk membawa Mikaela putra mahkota kembali.
"Shina,padahal aku berharap lebih dari rencana ini."Shinoa duduk didepan Shina menenggelamkan kepalanya pada sikunya yang ia tumpu diatas meja dengan bahu bergetar,Shinoa menangis.
"Aku tahu maksudmu,tapi lebih baik seperti ini Shinoa.Aku akan pulang besok siang,kau tetap disini menjadi aku dan aku tetap disana menjadi dirimu karena ada yang belum selesai."Shinoa tak menjawabnya,Shina tahu adik kecilnya itu terpukul hebat dia patah hati untuk kesekian kalinya terhadap Yuu.Shina merasa kasihan tapi dia tahu ini lebih baik.
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD
General FictionCerita ini hanya fiksi belaka karena author gabut,plis chek gak suka boleh bye-bye.