70.Ashera & Krul

151 18 2
                                    

Mikaela memutuskan menghampiri kediaman Hiiragi karena orangtuanya belum kunjung kembali dari mengejar Ashera Pamannya.Entahlah kenapa Pamannya itu menjadi seorang pemimpin pasukan Hiiragi tersebut,dia mencoba diam walau otaknya sudah mendidih mencari jawabannya.

Sebelum menggerebek kediaman Hiiragi,Mika menelpon kepercayaan satu-satunya di Thailand siapa lagi kalau bukan Kla.Mikaela meminta Kla mendatangkan beberapa anak buahnya serta bukti bahwa tanah yang Hiiragi pijak adalah tanah keluarga Tepes dan mereka tidak berhak akan hal itu.

"Keluar kalian semua!!!"teriak Mikaela yang sudah sampai dikediaman Hiiragi bersama anak buahnya.

Satu persatu keluarga Hiiragi berlarian keluar bersama seluruh antek-anteknya,"Mikaela?Apa yang kau lakukan datang dirumah orang dengan sangat-sangat tidak sopan!"Aoi memperingati tentang sikap Mika kali ini.

"Aku beri kalian waktu 10menit untuk mengosongkan rumah ini dari sekarang."kata Mikaela.

"Jangan gila!Kau lupa?Hiiragi adalah Dewan sah Hyakuya,maka para Dewan berhak menentukan kepemilikan 20% dari milik Bangsawan tersebut."ucap Aoi lagi.

"Maafkan aku bibi tapi tidak ada bukti yang real atas keberhakkan dan pengaturan atas keluarga Hyakuya oleh Hiiragi."jawab Mikaela.

"Kau benar-benar putra mahkota pembawa bencana Mikaela Hyakuya."Kureto mulai angkat bicara.

Satu-satunya yang terpilih sebagai ketua Dewan adalah Sinya Hiiragi namun dia diam,bahkan Mahiru dan Shinoa juga diam.Guren masih duduk mengamati mereka tanpa sebuah katapun,tak beberapa lama Shina memasuki rumah keluarga Hiiragi bersama Yuu dan Ken.

"Guren,panggil Narumi datang kemari dan suruh ketua mafia iblis bulan itu membawa berkas itu,tunjukkan pada Tuan Muda Mikaela dengan kesombongannya ini."ucap Kureto percaya diri.

Guren berdiri dari duduknya dan berjalan menuju Yuu dan membawanya kesamping Mikaela,"Narumi sudah mati,ini dia aku bawakan pemimpin Iblis Bulan yang baru.Yuuichiro Shindo atau Yuuichiro Amane?terserah kau menyebutnya yang jelas panggilannya Yuu."kata Guren santai tapi itu membuat Kureto dan Aoi terkejut.

"Apa maksudnya ini?"teriak Kureto.




*****



Dilain sisi Krul dan Saito berhasil mengejar Ashera hingga digudang kosong yang biasa para mafia gunakan bertransaksi senjata,Krul sudah berhadapan langsung dengan kakaknya dimaju mendekat kearah Ashera sedangkan Saito dibelakang Krul bersiap menjaga sang istri dengan senjata ditangannya.

"Ashera...akhirnya aku menemukanmu,33 tahun lamanya kau selalu lari dariku,sekarang aku mohon pulanglah Ashera."kata Krul.

"Jangan membuat lelucon Krul.Kau pandai sekali berpura-pura adik kecilku yang manis,aku benar-benar membencimu dan seluruh keluarga Tepes!!"teriak Ashera.

"Kau salah paham,Ashera tidakkah kau lihat?gara-gara hatimu yang sekeras batu itu semua orang terlibat akan masalahmu dan masalahku!"Krul kembali memajukan langkahnya agar lebih dekat dengan Ashera.

"Berhenti kau!Dan pergilah!!"teriak Ashera lagi.

"Aku menikah dengan Saito bukan karena ingin sebuah kedudukan Ashera,Aku menikah dengannya yang tak punya apapun dan sebatang kara karena aku ingin membangun kerajaanku disini sendiri.Aku ingin kau pulang dan menjadi seorang Raja untuk Tepes di Rusia,bukan karena aku ingin melebarkan kekuasaanku."ucapan Krul membuatnya tersentak,dia memundurkan langkahnya dan tetap dengan tidak percaya dia menatap Krul.

"Bahkan aku menggila didunia hitam membabat habis mafia dan juga kartel terkuat disana bersama Paman Urd,aku membuatku duniaku sendiri Ashera agar kau tak melihatku dan keluarga kecilku jika itu syaratnya untuk kau pulang.Tapi kau tak pulang,aku bukan diam saja sejak awal,aku tahu keluarga Hiiragi yang picik itu adalah suruhanmu untuk menguras semua hartaku atas nama Hyakuya tapi kau salah tentang mereka.Mereka menghianatimu,mereka mengambilnya untuk kepentingan mereka sendiri.Karena itulah Saito sebagai suami pemimpin Kartel dia menyatakan berperang."Krul masih berusaha mendekati Ashera.

"Ashera,aku tak menginginkan gelar bangsawan.Ambillah,tapi kembalillah padaku dan jadilah kakak yang selalu memanjakanku,aku rela kehilangan semuanya asal kau kembali padaku kembali pada Ayah dan Ibu yang telah tiada."Krul menangis dia merasakan betapa sakit hatinya hingga menjalar keseluruh tubuhnya,Krul terduduk menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis dengan keras.

Ashera melihat adiknya disana dengan perasaan ragu-ragu,ada rasa rindu pada adiknya itu tapi tidak tahu kenapa dia enggan mendekat barang hanya memeluk saja.Saito berdiri disana melihatnya tanpa mengucapkan sepatah katapun,dia menurunkan senjatanya dan masih menatapnya.

"Istrimu menangis,seharusnya kau membantunya!"teriak Ashera pada Saito.

"Dalam masalah keluarga yang sebenarnya,aku hanyalah oranglain.Bahkan kau adalah kakak kandungnya,kau adalah sumber masalahnya dan alasannya menangis sekarang."Ucapan Saito menusuk hatinya,Ashera seperti orang bodoh sekarang dia hanya menatap Krul dengan kebingungan,sekarang bagaimana?inilah mengapa ia tak mau bertemu dengan Krul sama sekali.













>>>>>

RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang