"Jadi ada urusan apa kau memanggilku?apa tentang Hi..."tiba-tiba Shina berteriak dan Mikaela kaget dengan mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Diamlah Mikaela!Aku tidak membicarakan bisnis apapun.Aku hanya membicarakan masalahku saja."Jantung Shina sudah berdetak tak karuan ketika Mikaela akan menyebutkan Hiiragi,yaah dia tidak salah tapi masalahnya Shinoa ada disebrang sana mendengarkan mereka melalui earphone yang terhubung.
"Ha?Curhat maksudmu?"Mika masih bingung dengan situasi yang mencurigakan disini,kenapa tiba-tiba Shina mendadak curhat padanya?ini bukan karakter Shina sekali pikirnya,tapi ya sudahlah ikuti saja apa mau perempuan didepannya ini."Kenapa tidak dengan Yuu saja?dia lebih tahu masalah perempuan daripada aku."
The Hell!!Yuu mendengar itu seraya mengumpat kesal disana,dan bahkan Mitsuba sudah malas sekali menanggapi manusia tanggung yang sialnya adalah temannya."Bisakah kau diam Yuu?"ucap Mitsuba akhirnya.
"Kau tidak dengar apa yang laki-laki itu bicarakan?dia melukai harga diriku sebagai seorang lelaki."kata Yuu berapi-api,namun terdengar suara tawa yang keras dari sebrang sana,itu tawa Shina dia tertawa ketika Mikaela menjelaskan tentang Akane yang mampu mengatasi masalah Shina jika mau.
Mikaela tampak bingung,tidak ada kelucuan dibalik ceritanya tentang Akane tapi kenapa dia tertawa begitu kencang?Akhirnya Mika memutuskan menunggu tawa gadis yang aneh (menurut Mika) itu mereda sambil mengaduk ice coffe miliknya.
"Ah maafkan aku,aku kelepasan,tiba-tiba saja teringat sebuah kejadian lucu melintas diotakku."Shina meminum Coffenya juga,dan Mika masih mengamatinya dengan muka datarnya."Mika,kau ini mantan artis terkenal kau pasti masih diburu para wartawan.Kau tidak takut keluar seperti ini?"
"Kau sudah tahu alasanku menjadi artis,jadi tidak usah membahasnya."Mika berkata dengan malas."Jadi cepat katakan masalahmu!Kau pikir kau siapa menyuruhku mendengarkan curhatmu."Mika melengoskan kepalanya melihat kearah lain.
"Mulutmu itu kejam."Sembari Shina memberitahu Yuu lewat ponselnya agar segera memasuki kedai,tidak lupa Yuu mengganti ponsel mahalnya dengan ponsel murah sebagai penunjang penyamarannya."Aku ingin mengajakmu berdonasi dipanti asuhan didesaku tinggal,kau tahu desaku itu terpencil dan banyak anak yang membutuhkan disana."
Mika bergegas memandang Shina dengan mata berbinar,dia sangat suka berbagi karena itulah dia menjadi sangat semangat mendengar Shina."Apa didesa kecil ada panti asuhan juga?"
"Tentu saja ada.Walaupun jumlah anaknya sedikit,selain ilegal tak berijin panti asuhan didesaku hanyalah tempat perlindungan bagi anak-anak desa yang sudah ditinggal mati kedua orangtuanya dan tidak memiliki keluarga lagi,mungkin mereka masih punya tapi kau tahu sendiri seperti kasusku,keluarga yang masih ada tidak menganggap mereka ada."Shina bercerita dengan santai,didalam hatinya dia sangat bersyukur ketika dirawat Sang nenek yang juga terbuang dari keluarga utama dan setelah itu Mikaela mengajaknya bergabung dan memfasilitasi semua kebutuhannya.
"Aku mengerti,aku tidak pernah berkunjung didesamu.Sebelum aku kembali ke Thailand,bisakah kau mengajakku langsung melihat keadaan desamu?"Mika masih memandang Shina penuh harap agar Shina mau mengajaknya dengan segera.
"Kapan kau mau?"lalu mata Shina menangkap keberadaan Yuu yang sudah masuk kedai dengan pura-pura mencari tempat duduk,Shina langsung melambaikan tangannya pada Yuu disana,"Yukina?Kau Yukina?"Shina tersenyum senang dan Mikaela melihat kearah pandangan Shina.
"Shina?Kau disini?Aku sangat merindukanmu setelah kau pergi dari desa."ucap gadis remaja bernama Yukina alias Yuuichiro itu.
Dua orang itu masih berpelukan didepan Mikaela,dia terus mengamati Yukina gadis manis nan cantik juga imut.Wajahnya seperti tak asing pikir Mika,sampai saat Shina menepuk lengannya dari lamunannya.
"Dia Yukina Haibara temanku didesa,dan Yukina ini temanku Mikaela Shindo."Shina berpura-pura mengenalkan Yuu dan Mika,Yuu tersenyum manis dalam hatinya dia ingin sekali menendang suaminya yang kurang ajar ini.Matanya biru tapi ketika melihat gadis cantik lain berubah menjadi hijau.
"Oh hai aku Mikaela."Mika langsung menjabat tangan Yukina,sementara Yukina dengan malu-malu kucing dia membalas jabat tangan Mikaela.
"Yuki-chan apa yang kau lakukan dikota besar seperti ini?"tanya Shina pada Yukina yang sudah duduk disampinya,dan Mikaela masih memperhatikan Yukina dari tempat duduknya.
"Aku sedang mencari sebuah pekerjaan,kau tahu aku pikir aku bisa seperti dirimu bekerja dikota besar untuk mengubah nasib."ucap Yukina dengan manja,namun tiba-tiba dengan tidak sopannya Mikaela menyela pembicaraan para gadis.
"Menikah saja denganku."ucap Mikaela dengan entengnya,dan membuat dua gadis didepannya terkejut.Jangan lupakan Shinoa dan Mitsuba yang sedang mendengarkan dikedai sebrang jalan dengan tertawa terpingkal-pingkal.
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD
General FictionCerita ini hanya fiksi belaka karena author gabut,plis chek gak suka boleh bye-bye.