7tahun telah berlalu,Mikaela menjadi pribadi yang dingin dan lebih kejam dari sebelumnya.Begitu pula anak laki-lakinya Chika dan Michiro,walau begitu mereka tetap bersikap lembut sesama keluarga mereka.Yumi dan Miyu mereka berdua masih bisa dikatakan biasa saja walau mereka juga sama kejamnya,itu semua karena Yuu sang inti dari rumahtangga Shindo belum ditemukan sampai sekarang.
Chika duduk melamun di balkon kamarnya sambil melihat hujan yang mengguyur bumi dengan deras,rambut hitamnya mengalun kemana angin yang dingin ini membawanya.Hitam?mungkin kalian bertanya-tanya bukankah Chika berambut blonde sama dengan Mika?dan bermata hijau sama dengan Yuu?dan kali ini matanya juga berwarna hitam kelam.Kau akan mengetahuinya sebentar lagi.
Yumi masuk ke kamar kakaknya yang sedang menikmati hujan itu,walau tak langsung terguyur karena balkon kamarnya yang luas dengan atap yang menaunginya."Chika masuklah diluar sangat dingin,ini hujan angin."semenjak 3tahun terakhir 4 bersaudara ini tak pernah memanggil Ni-chan dan Nee-chan satu sama lain,mereka membentuk kepribadian baru dimana mereka juga berkuasa atas Red Moon yang dipimpin Sang Ayah."Kau dengar aku tidak?"kini Yumi berteriak.
"Kau saja yang masuk..."ucap Chika tak mengindahkan kata adiknya yang sudah berusia 14tahun ini.
"Kalau begitu ku temani duduk."dan Yumi ikut duduk disebelah Chika,menyenderkan kepalanya pada bahu Chika yang nyaman.
"Bebal."walau begitu Chika memeluk adiknya agar tidak terlalu kedinginan.
"Kau merindukan Papa?kita semua merindukannya,tapi kau dan Daddy yang mengalami depresi berat."kata Yumi sambil memeluk Chika lebih erat.
"Aku rindu Mommy,aku baru saja bahagia mendapatkan keluarga yang utuh dan kemudian Mommy menghilang."Chika menunduk.
"Sudahlah,ayo bangkit dari dudukmu Daddy menyuruh kita berkumpul ada sesuatu yang ingin Daddy bicarakan."Yumi melepas pelukannya dan bangkit berdiri sambil menarik tangan Chika.
Mereka semua berkumpul di ruang perapian Mansion Shindo,mereka memutuskan tinggal disini dan terkadang mereka pulang ke Thailand untuk urusan bisnis."Anak-anak Daddy akan membagi tugas untuk kalian..."Mikaela menjelaskan sesuatu pada anak-anak mereka dan terdengar suara keributan diruang tamu miliknya.
Tak lama ia segera berlari mengeceknya begitu juga anak-anaknya,dilihatnya para pengawal dan penjaganya tumbang."Cepat cari orang yang menyusup kerumahku!!"perintah Mikaela pada semua orang.
Mereka berpencar mencari sosok orang yang menyusup,dan bertemulah ia didapur dengan Chika dan beberapa anak buah Mikaela.Orang itu bersiaga sementara Chika maju dan menembakinya beberapa kali,"Sial,dia kabur.Cepat kejar!!"kata Chika yang kuwalahan melawan orang itu.
Orang misterius itu menaiki lantai 3 dimana Yumi dan Miyu bersiap dengan samurai ditangan mereka masing-masing,penyusup itu juga mengeluarkan pedangnya melawan kedua gadis Shindo itu dibantu oleh Akane yang datang tiba-tiba.Naas,mereka juga tak bisa melukai penyusup itu sedikitpun."Dia kabur Aunty!!"teriak Miyu dan Akane menoleh penyusup itu sudah lari menuju perpustakaan.
"Semuanya kepung dia!!"teriak Akane dan mereka semua berlari menuju perpustakaan besar dimansion itu.
Penyusup itu bersembunyi,dan mereka semua masih mencari.Mikaela menunggu ditengah-tengah perpustakaan yang luas ini sementara mereka semua mencari penyusup itu,dan Kyluc serta Nana berjaga didepan pintu keluar tak ajan membiarkan penyusup hebat itu keluar.
"Keluar kau!!"teriak Mikaela lantang.
TRAAAANNGGGG!!!
Terlihat guci besar berwarna hijau favorit Yuu yang diletakkan disisi kiri rak buku raksasa itu pecah,Mikaela melebarkan matanya dan melihat penyusup itu sudah membawa salah satu anak buah Mikaela.Menodongnya dengan pistol yang siap untuk membunuh kapanpun.
"Kau akan mengancamku dengan itu?bunuh saja aku tak peduli."kata Mikaela pada Sang penyusup.
Semua orang disana sudah sigap dengan senjatanya,sudah bersiap menghabisi penyusup pintar dan hebat ini.Tapi kemudian Michiro,pemuda berusia 12tahun yang tumbuh dengan wajah datarnya kini tersenyum merekah menghentikan semua aksi para mafia diruangan perpustakan ini.Mikaela dan saudara-saudaranya bingung akan sikap Michiro begitu pula yang lainnya.
"Michi?"tanya Mikaela pada putra bungsunya bingung,dengan ekspresi meminta penjelasan pada sang putra.
Tapi bukannya menjawab pertanyaannya Daddynya,Michiro berlari kearah sang penyusup mendorong kencang tubuh anak buah Daddynya hingga tersungkur lalu segera memeluk penyusup itu dengan erat.
"Welcome home Papa"ucap Michiro dan membuat shock Mikaela dan yang lain,bahkan Chika yang mematung dengan mulut menganga masih meloading kata-kata adiknya.
Topi dan masker sang penyusup telah ia lepas,dan menampilkan sesosok orang yang telah mereka cari selama ini.Sosok itu tersenyum cerah memperlihatkan sederet gigi putih nan rapinya,memeluk erat Michiro dan menciumi pucuk kepalanya dengan sayang.
"Yuu-chan...."
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD
General FictionCerita ini hanya fiksi belaka karena author gabut,plis chek gak suka boleh bye-bye.