41.Yumi Shindo

333 53 6
                                    

Disinilah mereka sekarang berada dikantor kepala suster panti asuhan setelah membawa Yumi ke dokter dan mengantarnya pulang.Mikaela ingin segera mengurus surat-surat hak asuh Yumi,dia benar-benar menyayangi anak perempuan itu saat pertama kali bertemu.Entahlah seperti doanya dikabulkan oleh Tuhan karena setiap hari dia berdoa menginginkan kehadiran seorang anak.

"Jadi Tuan Shindo anda benar-benar menginginkan Yumi menjadi anak asuhmu?"tanya Prija  sang suster kepala.

"Tentu saja,dari pertama bertemu aku sangat yakin bahwa dia datang ke kehidupanku untuk menjadi puttiku."Yuu menatap Mika dengan serius,dia memang sudah tidak begitu khawatir saat ini karena Yumi sejak dari dokter sudah mulai mau terbuka dan sedikit bicara.Yumi tidak keberatan menjadi anak mereka,dia malah terlihat sangat senang.

Yuu dan Mika sudah menjelaskan semua apa yang dialami Yumi ketika didokter dan bagaimana mereka bertanya pada Yumi dan anak itu terlihat sangat senang,bahkan Yumi mengatakan "Aku menyayangi kalian berdua" dengan memeluk Yuu dan Mika.

"Baiklah Tuan Shindo saya akan membantu,terimakasih sudah menerima Yumi."ucap Prija kemudian menatap Yuu,"Yuu-san terimakasih sudah menjadi donatur tetap di panti kami."

"Sama-sama Prija-san,aku juga berterimakasih kau telah mempercayakan Yumi pada kami."

Dan percakapan mereka usai dengan Mika dan Prija-san mengurus surat-surat untuk Yumi,sedangkan Yuu mendahului Mika pulang terlebih dahulu.Sebenarnya dia butuh sendiri,dia menuju kawasan streetfood di Chiang Mai hanya duduk ditepi sungai yang bersih ditemani segelas coklat hangat.Dia butuh ibunya kali ini,dia benar-benar membutuhkan Krul.

"Yuu?senangnya kau menghubungi ibu."jawab perempuan didalam telpon.

"Aku ingin Ibu ada disini."Yuu berbicara dengan manja kali ini.

"Harus sekarang?apa ada sesuatu?"Krul terlihat cemas jauh disana.

"Berjanjilah tidak berteriak."setelah mengatakan itu terdengar hening beberapa saat.

"Baiklah."akhirnya setelah beberapa detik terdiam,Krul menyanggupinya.

"Aku dan Mika mengadopsi seorang anak."

"APAAAAA???BENARKAH???TUNGGU IBU YUU,IBU AKAN MEMESAN TIKET SEKARANG JUGA MENUJU THAILAND!!JANGAN KATAKAN APAPUN!!BESOK IBU SUDAH ADA DIRUMAHMU OKK,BYE SAYANG IBU MENCINTAIMU."belum Yuu menanggapi ibunya sudah berteriak dan heboh sendiri,Yuu heran dia memandangi handponenya mungkin tadi akibat handponenya rusak??dengan malas Yuu berjalan menuju mobil tidak lupa ia membeli lemon cake untuk Yumi.

*****

Pagi hari ini lebih berwarna untuk Mikaela,ia segera bangun dan membersihkan diri setelah memakai pakaian bersih ia turun menuju dapur.Dia memilih bahan makanan dilemari es besar miliknya,ia segera menyiapkan semua bahan-bahan makanan dan memasaknya dengan segera.Ini masih subuh sekitar setengah 5 pagi,bahkan Han Ana dan pelayan yang lain masih akan bersiap-siap dikamar mereka.Dan Mika mendengar bunyi bel rumahnya berbunyi,ia kira ia salah dengar tapi bel itu berbunyi berkali-kali seperti tak sabar menunggu.

Dengan kesal ia mencuci tangannya dan meletakkan celemek dimeja dapur dan segera berlari menuju pintu utama,dia sudah bersiap akan memarahi siapapun itu yang bertamu pagi buta seperti ini.


"Sia...."belum selesai ia bicara ia malah terkejut dengan kedatangan segerombolan orang yang sangat-sangat ia kenal.


"DIMANA CUCUKU YANG LUCU?"teriak Krul memasuki rumah tanpa permisi,disusul oleh Akane,Lest Karr,Kyluc,Nana,Shina,Ferid dan juga Saito ayah Mikaela.


"Mika,siapa nama keponakanku?cepat katakan siapa namanya?"tanya Akane yang heboh.


"Dasar bodoh!!harusnya kau tanya dulu dimana letak kamarnya kan??"sahut Shina bermuka datar.


Mika hanya mendekapkan kedua tangannya melihat para tamunya ini,dengan wajah datar bahkan nyaris malas melihat mereka ini masih berdiri diam tanpa bicara sepatah katapun.Keramaian itu akhirnya membuat seisi rumah terbangun termasuk Yumi,dia digandeng oleh Yuu untuk turun menuju keributan diruangtamu.


"Ada apa Mi...oh Astaga??"teriak Yuu saat tahu siapa saja yang datang.


"Tidak sopan sekali kau?kau pikir ibu dan ayahmu apa hah?"teriak Krul pada Yuu dan segera ia melihat seorang gadis kecil yang cantik wajahnya seperti Mikaela,rambutnya seperti Mikaela tapi mata besar berwarna hijau itu mirip dengan Yuu."Apa dia cucuku?Ya ampun cantiknya!Siapa namanya?"Krul segera berlari untuk menggendongnya,begitupula yang lain yang merasa gemas dengan Yumi.


"Namanya Yumi..."kata Yuu dan dia mendapat selaan dari Mikaela.


"Yumi Shindo."peringat Mikaela dan Yuu meliriknya malas,bahkan dia tahu bahwa Mikaela sekarang bukanlah Hyakuya.


"Yumi Shindo,umurnya 7tahun."setelah mengatakan itu mata Yuu tertuju pada Ayahnya yang duduk dengan diam sambil tersenyum memperhatikan mereka dan sesekali melihat ke arah Mika,Yuu menghampiri Mika dan menatapnya dengan penuh harap Mika mengerti apa maksud dari suaminya yang manis ini.Dia mengalah dan akhirnya menghela nafas panjang dan berjalan menuju Ayahnya berada.



"Maukah berbincang denganku?"ucap Mikaela disamping Saito yang duduk disofa tamu,melihat itu membuat Yuu sedikit geram dia melemparkan sendalnya dikepala Mikaela.


"Ow shit!!"Mika menoleh pada sang pelaku,dan si pelaku menatapnya garang sambil mengancam dengan mata belonya yang semakin lebar.



"Ayah,maukah berbincang denganku?"











>>>>>

RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang