Mansion Shindo,anak-anak Mikaela sering menghabiskan waktu disini selain mereka dilatih untuk bertarung mereka juga berlatih untuk masuk sekolah bulan ini.Chika adalah anak tertua dan tertangguh,ia cerdas dan pintar apapun yang ia pelajari sekali ia akan langsung bisa menguasainya.Miyu,anak ketiga Mikaela ini suka sekali dengan pedang dan bela diri,anak ini type anak yang malas berpikir namun melakukan apapun yang ia suka.
Mereka berdua selesai berlatih merebahkan diri disofa besar di depan perapian,"Tuan Muda ini minuman dingin pesanan anda."salah satu anak buah Mikaela mengantar minuman untuk Chika dan Miyu.
"Terimakasih Ujo-san,bisakah aku bertanya sesuatu?"Chika segera bangkit dari acaranya rebahan untuk duduk menghadap Ujo-san.
"Silahkan Tuan."
"Apa Daddy ku lupa tentang ulangtahun Papa??aku melihat papa bersedih akhir-akhir ini,aku ingin mengucapkan selamat ulangtahun padanya tapi aku tak enak hati karena Daddy belum mengucapkannya pada Papa."kata Chika sesekali ia meneguk minumannya.
"Itu benar Ujo-san,saat aku bertanya pada Granma,Granma bilang orang yang pertama kali harus mengucapkan itu Daddy kalau ada yang mendahuluinya dia pasti akan marah.Bahkan si pirang itu kekanak-kanakkan."kata Miyu anak nakal keluarga Shindo.
"Kau lupa aku juga pirang?"sanggah Chika menoleh pada adiknya,dan dibalas cengiran oleh Miyu.
"Kami semua bahkan belum diberi isyarat apapun oleh Bos,dan Bos sejak ke Jepang menjadi sangat sibuk.Dia mengurusi beberapa masalah Hiiragi dan juga bisnis penjualan senjata,setahuku itu."Ujo mengucapkan dengan jujur dimata Chika,Chika mengangguk paham dan dia teringat cerita Yuu padanya ketika ia baru sampai dikeluarga bangsawan ini.Bagaimana cerita hidup Yuu yang ia bagikan padanya,dia berpikir tak masalah mungkin melawan Daddynya apapun itu mereka adalah keluarga yang Sah sekarang.
Yuu adalah mama bagi Chika dan adik-adiknya,bukankah sebagai anak kita harus berbakti pada mama terlebih dahulu baru papa??setidaknya itulah yang Ibu Yukiji ajarkan padanya sejak kecil."Baiklah terimakasih Ujo-san,aku dan Miyu akan kembali ke Mansion Hyakuya."Chika segera berdiri dan diikuti Miyu mereka berdua seperti terburu-buru untuk segera pulang ke rumah neneknya.
Sesampainya di Mansion Hyakuya,Chika menyuruh adik-adiknya untuk berkumpul dan mengumpulkan seluruh uangjajan mereka untuk membelikan Yuu hadiah.Bahkan mereka menyuruh para maid memasakkan kari kesukaan Yuu,meja makan ditata sebagus yang mereka bisa.
"Oh cucu cucukuuuu...ehh..."Krul baru saja datang dan melihat meja makan telah dihias dengan lucu,khas anak-anak sekali."Miyu,ada apa ini?"
"Granma kau keterlaluan!kami menyiapkan pesta ulangtahun kecil-kecilan untuk ulangtahun papa yang sudah terlewat,kau dan yang lainnya melupakannya."ujar Miyu dengan menggembungkan pipinya.
"Kyaaaaa,manis sekali......berkumpul kesini anak-anak."mereka semua berkumpul mengelilingi Krul,berbicara dengan suara lirih dan berbisik.
"Benarkah?Baiklah,tapi kami sudah menyiapkan ini.Tidak apa kan?hanya penawar kekecewaan sedikit."kata Chika tersenyum.
"Tentu saja.Dan Granma akan ikut."Krul tersenyum senang.
"Kau tidak mengeluarkan uangmu Granma."ini adalah Miyu si anak perhitungan yang berbicara.
"Akan aku ganti 2x lipat uang kalian."Krul mengerti dan dia sangat paham bagaimana Miyu dari awal bertemu,karena Miyu adalah anak yang sangat terbuka dan tidak pernah berpura-pura dalam hal menyampaikan isi hati dan kepalanya.
Semua sudah dipersiapkan,dan 4 anak itu juga sudah rapi.Krul juga baru saja selesai menghias lilin dimeja makan,dan salah satu maid datang memberitahukan bahwa Yuu sudah datang.Anak-anak itu berlari sampai kehadapan Yuu,menutup matanya dengan kain dan menuntunnya sampai meja makan.
"SURPRISEEEEEE"teriak semua orang.Yuu melihat Krul disana membawa kue ulangtahun dengan lilin angka 25 ditangannya,kue lemon berwarna kuning dengan krim dan hiasan fondant yang lucu diatasnya.Dan semua yang ada disana termasuk pelayan mereka menyanyikan lagu ulangtahun untuknya,serta ucapan ulangtahun denhan serentak.
Yuu tersenyum sambil menangis,ternyata mereka peduli.Yuu segera mendekat pada Krul dan memeluknya,menciumi ibunya yang membawa kue untuknya.
"Yuu,kau bisa menghancurkan kuenya."kata Krul dan Yuu segera melepas pelukannya dan meniup lilin dikue itu.
"Papa waktunya make a wish."Yuu menuruti kata Yumi,Yuu berdoa dalam hati.Make a Wish,baru kali ini ia mendengungkannya sebagai permintaan dalam ulangtahunnya.Bahkan dulu dia lupa,saat tinggal berdua dengan Mika dia tidak pernah melakukan Make a Wish.
"Papa ini hadiah dari kami."Chika membawa bingkisan besar yang dibawa dengan hati-hati bersama pelayan.
"Besar sekali nak,apa ini?"tanya Yuu pada Chika.
"Bukalah jika kau ingin tahu."dan saat itu juga Yuu mendekat membuka hadiah dari anak-anaknya,ketika bingkisan telah terbuka ia menganga.Ya Tuhan ini indah sekali.
"Snowglobe yang besar dan indah."Yuu terkagum-kagum dengan hadiah didepannya ini,dia berlari menuju anak-anaknya dan memeluk mereka satu-persatu serta menciumi pipi mereka dengan gemas."Terimakasih nak."dan anak-anak itu memeluk Yuu bersama-sama,itu semua tak luput dari pandangan Mikaela yang memperhatikan lewat layar hp.Krul merekam itu semua secara live menunjukkannya pada putranya yang sok sibuk.
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD
General FictionCerita ini hanya fiksi belaka karena author gabut,plis chek gak suka boleh bye-bye.