Yuuichiro Pov
Sejak semalam aku merenungi semua kata-kata Mika,dan setiap aku menyinggung diriku dia tak meresponnya.Entahlah apa maksudnya,aku hanya perlu berpikir positive.Sialnya itu sedikit menggangguku,ceritaku dan Mika bisa dibilang cukup singkat dan semalam aku mendengar tentang bagaimana seharusnya aku bagi keluarga Hyakuya.
Aku berfikir cukup keras apakah Mika benar-benar mencintaiku?atau dia perhatian padaku mempunyai maksud yang sama dengan Ayahnya yang perhatian pula padaku?Apa Mika tahu asalku yang sesungguhnya?Apa Mika pernah mencari tahu?Bahkan seingatku dia tak pernah bertanya siapa aku sebenarnya.
Aku sudah bersiap,aku memakai kaos putih yang sedikit kebesaran,celana pendek,rambutpun sudah kembali pendek berkat bantuan Shina melepaskan extentionnya dengan alat sederhana,dan aku memakai Topi serta kacamataku.Kakiku melangkah mengikuti Mika,aku dibelakang mereka bertiga yang asik mengobrol hingga sampai tempat tujuan.
Rumah ini nyaman,benar kata Mika dia tidak berbohong tentang bangunan yang sejuk dengan semuanya terbuat dari kayu kecuali dapur dan kamar mandinya.Aku berkenalan dengan Ibu Pengasuh mereka Yukiji-san,lalu berkenalan pula dengan calon anak-anakku.Ah benar wajah mereka memang sangat mirip dengan kami,aku melirik Mikaela dia sedang mengurus surat-surat Panti ini beserta surat resmi untuk Chika,Miyu dan Michiro.
"Aku ingin ngobrol denganmu."kata Chika menggenggam tanganku dan menuntunku keluar pondok Panti beserta Miyu dan Michiro.
Kami duduk disebatang pohon besar yang sudah mati,tergeletak didekat tepi jurang yang menyajikan pemandangan indah didepan sana.Tempat ini ada dibelakang pondok panti,tidak terlalu jauh.
"Aku bisa merasakan kesedihan dalam matamu,apa kau keberatan jika kami bertiga menjadi anakmu?"tanya Chika.
"Tentu saja tidak.Ada pikiran tersendiri yang menggangguku,aku melihat kalian seperti melihat diriku sendiri."aku berusaha tersenyum.
"Apa karena kita mirip?"tanya Chika lagi.
"Mirip dari berbagai hal.Aku juga anak panti asuhan seperti kalian."aku mengambil Michiro dan meletakkannya diatas pangkuanku,"Little Yuu,kau benar-benar memiliki wajahku dan mata biru Mika."Lalu aku mencium pipinya gemas dan Michiro tertawa.
"Jadi,apakah kau mau bercerita pada kami ibu?"tanya Miyu.
"Aish,jangan memanggilku ibu.Biar bagaimanapun aku ini lelaki asli dan bukan banci.Panggil saja aku Papa seperti Yumi memanggilku."Lalu Aku kembali sibuk dengan Michiro bercanda-canda.
"Yumi?Apa dia kakak kami?"Tanya Chika penasaran.
"Iya dia kakak bagi Miyu dan Michiro tapi adik untukmu Chika,usianya 7tahun kalian pasti akan senang bertemu dengannya."
"Maukah kau menceritakan segalanya pada kami nanti?"sekarang giliran Miyu yang bertanya.
"Akan aku ceritakan semuanya setelah kalian ikut dengan kami ok."Dan berakhirlah kami dimarahi oleh Mika karena keluar dari pondok tidak meminta izin darinya atau siapapun disana.
Mika berhasil mendaftarkan panti ini menjadi panti yang legal,bahkan Mika berjanji akan memfasilitasi anak-anak ini dengan pendidikan dan fasilitas kesehatan yang layak.Semua berkas tinggal menunggu cetak dan semua sah,dia bahkan tidak perlu mendatangi sidang pengasuhan anak karena semua Ferid dan Crowley yang mengurusnya.
Chika,Miyu dan Michiro berpamitan pada semua teman-temannya di Panti dan pada Ibu pengasuh mereka.Setelah berkemas kami kembali menuju Tokyo,kali ini Tuan Lest protes untuk bergantian dalam menyetir tapi kecuali aku karena aku tidak bisa menyetir.Sesampainya di Mansion Hyakuya kami disambut oleh Ayah,Ibu,Ferid dan Yumi juga para pelayan.
Mobil berhenti tepat didepan pintu raksasa itu,aku keluarlebih dulu dan para pelayan membantu membawakan barang-barang kami.Semua telah keluar dari mobil aku menggendong Michiro kembaranku,lalu Mika menggandeng tangan Chika yang merangkul Miyu.Setelah memberi salam dan penghormatan putriku Yumi dia berlari kearah saudara-saudaranya memeluknya satu persatu.
"Selamat datang Chika-nii,Miyu-chan dan Michi-chan."katanya sambil memeluk gemas Miyu.
Kami makan bersama dimeja makan yang panjang ini,mereka bertiga tampak sangat sungkan sampai akhirnya Yumi mengambilkan makanan untuk saudara-saudaranya."Kalian adalah saudara-saudaraku,ini adalah rumah Granma and Grandpa,mereka adalah keluarga kalian."kata Yumi dengan suaranya yang menggemaskan.
"Maafkan aku,aku tidak pernah membayangkan akan berada dirumah sebesar ini dan duduk disini dengan para bangsawan dan..."lalu aku menutup mulut Chika dengan sebelah tanganku.
"Jika kau bersyukur,mari kita makan bersama dan menikmatinya bukan malah memandanginya saja ok?"Dan Chika mengangguk,Ayah dan Ibu sangat antusias sekali terhadap cucu-cucunya syukurlah mereka dapat diterima.Mungkin daripada Yumi,mereka mempunyai sikap dan pikiran lebih dewasa.
Aku tidak membandingkannya hanya saja,setiap anak dengan kehidupan yang sangat berat dan lingkungan yang berbeda benar-benar mempengaruhi diri anak tersebut.Chika Shindo 10 tahun,Yumi Shindo 7 tahun,Miyu Shindo dan Michiro Shindo 5 tahun.
>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
RED BLOOD
General FictionCerita ini hanya fiksi belaka karena author gabut,plis chek gak suka boleh bye-bye.