29.Snow Globe

350 53 1
                                    

Mikaela berjalan-jalan dengan Shizuka dipinggiran kota Seoul ditemani oleh Kyluc dan Okamoto manager mereka masing-masing,setelah menjalani konser mereka butuh refreshing.Telpon Mikaela berdering dilayar handpone nya bertuliskan Lest Karr,sebenarnya ia malas untuk menjawab namun Kyluc sedang asyik mengobrol dengan 2 orang yang ada disana.Dengan terpaksa Mikaela menjawab telpon darinya.

"Lama sekali kau menjawab telponku bocah!"teriak Lest Karr hingga Mikaela menjauhkan telponnya dari telinganya.

"Baiklah akan ku matikan."ucap Mika santai.

"Hey hey hey tunggu dulu!"teriak Lest lagi.

"Minta maaf dulu padaku dan bicaralah yang sopan pada bosmu ini."kata Mika dengan seringainya.

"Padahal aku sudah menganggapmu adikku Mich,kenapa kau kejam padaku."seru Lest Karr dalam telepon.

"Baiklah,katakan saja sekarang apa yang kau inginkan?"

"Nah begitukan lebih baik,"ucap Lest Karr terdengar senang.

"Tapi tolong kau transfer dulu uangmu ke rekeningku."kata Mika membuat jeritan dinegara sebrang sana.

Mika masih terkekeh mengingat Lest Karr,dia berjalan disamping Shizuka dan memasuki toko pernak-pernik.Sekali memasuki toko tersebut mata Mikaela tertuju pada Snow Globe dibarisan rak depan,itu sangat indah hanya miniatur bangku tua dibawah pohon natal yang hanya berhias bintang diatasnya dengan warna dasar biru laut dan hiasan salju.Cepat-cepat ia mengambilnya dan membungkusnya,Kyluc melihat itu dan dia sangat paham itu untuk siapa.

"Apa itu untuk ibumu?"tanya Shizuka padanya.

"Kekasihku."ucap Mika tersenyum sambil memandang hadiah yang berada ditangannya,tapi senyum itu segera menghilang mengingat apa yang dia lakukan pada Yuu.Rasanya ingin menangis,dia memasukkan Snow Globe itu dalam kantungnya lagi.

"Aku kalah,ku kira kau single.Rasanya sakit mengetahui kau punya kekasih Mich."kata Shizuka menatapnya dalam.

"Jangan mengatakan apapun yang membebani otakku,aku sudah kepayahan mungkin sebentar lagi gegar otak."kata Mika tak jadi menangis,dia berbalik dan melanjutkan memilih barang untuk oleh-oleh orang yang ada dirumah.

"Aku akan diam tapi aku akan terus memperhatikanmu selama kau tak mengenalkanku pada kekasihmu."ucap Shizuka yang terus mengekori Mikaela.

"Kau bukan orang penting."Mika memasukkan beberapa benda pada keranjang belanjaannya.

"Terserah saja."Shizuka merangkul Mikaela dengan semangat dan membuat Mika sedikit terjengkang.

*****

Dikediaman Hyakuya mereka sedang makan malam bersama,kakek Mikaela yang sekarang menjadi kakeknya juga sedang berkunjung.Yuu terlihat akrab dengan kakeknya,terlihat dia sering bercanda dengan kakeknya.Apapun milik Mika,sekarang adalah miliknya dan Mika tidak ada disini diantara keluarga yang menyayanginya,selalu ada rasa bersalah didalam hatinya tentang ini.

"Yuu,ibu ingin kau terima tawaran Lacus."kata Krul dan Yuu bingung begitu pula kakeknya yang tidak tau apa-apa.

"Yuu akan aku jodohkan dengan Shinoa Hiiragi."kata Saito lantang,Yuu sangat kaget begitu pula kakeknya.

"Bagaimana bisa?lalu bagaimana dengan Mikaela?"kata kakek yang panik mengingat Mikaela adalah cucu kesayangannya.

"Mika sudah tidak mencintai Yuu lagi,setidaknya itu yang ia katakan dan kami ingin membuktikannya."kata Saito lagi.

"Tapi bagaimana dengan Shinoa Ayah?dia akan menjadi korban disini."Yuu mengkhawatirkan teman centilnya itu.

"Tidak masalah Yuu,Lacus sudah membicarakan ini pada Shinoa dan keluarganya,ini adalah sandiwara saja."sambung Krul menimpali.

Sang kakek nampak berfikir namun kemudian ia setuju namun tidak mau ikut campur masalah ini,bisa-bisa Mikaela membencinya bukan?kalau seperti itu adanya dia bisa mati ditempat.Yuu akhirnya mengangguk dan setuju,bukan masalah besar jika itu Shinoa dan akan baik-baik saja karena semua itu hanyalah sandiwara saja.

"Baguslah,lebih baik kita temui keluarga Hiiragi secepatnya dan serahkan pada Lacus media mana saja yang boleh meliput ini."Krul kembali berbicara

"Kenapa ada media?"Yuu sedikit bingung dan kaget.

"Kita keluarga terpandang di Negri ini Yuu kau tidak lupa kan?"Yuu belum siap mengingat bahwa Hyakuya adalah keluarga berpengaruh di Jepang,apa kata ibunya tadi menyadarkannya kembali bahwa dia bukanlah didalamnya dia bukanlah darah biru,seharusnya Mikaela ada disini.

Jeritan hatinya berkecamuk kesana kemari,menambah luka diatas luka.Yuu ingin berteriak dia terjerat dalam derita Mikaela,dan Mikaela sudah terlampau jauh dalam pandangannya serasa mau mati nafaspun sangat berat jika mengingat dia berjuang sendirian dalam kekalutan hatinya.







>>>>>

RED BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang