EXTRA PART #2

26.7K 3.8K 1.3K
                                    

Hai!! Kita ketemu lagi malem-malem.

Thank u target part sebelah tercapai. Meski cuma beberapa yang spam komen. Tapi gak papa. Kali ini yang lain bisa aktif juga kan?

Anyway aku berencana buat extra part sampai 3 aja. Tapi mau sampai 5 juga :"). Menurut kalian? Maunya 3 atau 5?

Nanti ada tambahan spesial part buat Lord Kendrick. Udah 3 tahun tapi aku gagal move on sama si bapak :")

Target part ini aku turunin deh. 1k votes dan 2k comments ya buat next extra part.

Happy reading!

***

Extra Part #2 : Kennan is a Jerk!

Extra Part #2 : Kennan is a Jerk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

“Ada apa mencariku?” tanya Oline to the point begitu dia membuka pintu.

Di depannya, ada Kennan yang duduk di belakang meja dengan berbagai tumpukkan kertas.

Oline tidak bisa menahan senyum geli. Pria yang selalu kejam dalam pertarungan itu nyatanya sekarang sedang duduk diam sembari membaca dokumen.

Mendengar suara yang amat familier, Kennan mendongak. Samar-samar Oline dapat melihat ekspresi tertekannya yang malah membuat wanita itu merasa bahagia.

“Aku merindukanmu.” ujar Kennan serius.

“Sepertinya kau baru tidak melihatku dalam beberapa jam.” balas Oline acuh tak acuh.

“Beberapa jam itu sangat lama. Jika bisa, aku ingin kau selalu di sisiku setiap detiknya.”

“Gila.” cibir Oline. “Aku tidak mau melakukannya.”

“Kalau aku berkehendak, kau harus menurutinya. Aku Lord.” balas Kennan sengit.

“Tapi aku Queen. Aku juga punya kedudukan tinggi di sini.” jawab Oline tidak mau kalah.

Melihat ekspresi kesal Oline, Kennan terkekeh. “Baik. Kemarilah.”

Mata Oline memicing. “Untuk apa?”

Kennan menepuk pahanya. “Duduk dipangkuanku, Sayang.”

Oline menatap pria itu sambil bergidik ngeri. Dia melangkah menuju sofa yang berada di sisi kanan alih-alih ke pria itu.

“Aku berkata duduk dipangkuanku, bukan di sana.” Keluh Kennan.

“Di sini empuk dan nyaman.”

“Dipangkuanku hangat dan aku bisa membuatmu senang.” celetuk Kennan ambigu.

Oline menggeleng-geleng. Agaknya dia mulai pusing dengan tingkah Kennan yang semakin di luar sifatnya yang dulu. “Berhenti berbicara dan kerjakan tugasmu, Lord Kennan.”

Prince in a Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang