S E V E N T H ; G-Night. Have A Nice Dream

64.5K 8.3K 369
                                    

“APA yang kau lakukan disini?!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“APA yang kau lakukan disini?!”

Seseorang yang tengah bersandar pada batang pohon berukuran sedang itu melambaikan tangannya dengan wajah datar.

“Kenapa kau bisa disini?” Oline kembali berbisik penuh penekanan. Matanya melebar seakan ingin keluar dari tempatnya begitu melihat pria yang baru ditemuinya pagi tadi berada disini.

“Tunggu disana.” Peringat Oline lalu kembali menutup jendela.

Dia melirik Aila yang tengah nyenyak dalam tidurnya. Dengan langkah yang mengendap-ngendap, Oline membuka pintu. Dia melongokkan kepalanya keluar pintu. Kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri memantau situasi di luar kamar.

Seakan tahu bahwa tidak ada tanda-tanda keberadaan siapa pun, Oline melangkah keluar. Dia menutup pintu dengan perlahan. Kini Oline menghela napas karena Vale sudah tidurㅡ

“Oline?”

ㅡnamun ternyata belum.

Punggung Oline menegak. Wajahnya berubah pasi mendengar suara itu. Oline berbalik. Dia langsung memasang senyuman kikuk.

“Oh, halo Ibu.”

Vale tersenyum. “Belum tidur? Kenapa berada di sini?” Vale menatap Oline bingung. Wanita Elf itu lantas mendekati Oline yang kini bergerak gelisah tanpa sepengetahuannya.

Waktu ingin pergi ke kamarnya untuk tidur, tak sengaja Vale melihat Oline yang keluar dari kamar. Tentu saja Vale bingung. Mengapa gadis Manusia itu belum tidur? Padahal sudah larut malam.

“Eh, itu, Bu. Aku... aku..,” Oline menggigit bibir bagian bawahnya. Matanya berpedar gelisah, mencari alasan yang tepat. Seakan tahu, Oline langsung menatap Vale.

“Aku baru terbangun karena haus. Jadi aku keluar kamar untuk mengambil air minum.” Oline kembali tersenyum, menutupi kebohongannya. Oline berjalan dengan perlahan menuju meja makan.

“Begitu?” Senyum Vale mengembang sambil memerhatikan Oline. “Baiklah. Segera selesaikan urusanmu dan kembali tidur. Hari sudah sangat larut. Ibu tidur duluan.” Pamitnya lalu melangkah menuju kamarnya yang letaknya sedikit jauh dari kamar Aila.

Melihat punggung Vale yang sudah menghilang tatkala pintu kamarnya tertutup, dengan segera Oline mengambil buah yang di panennya bersama Aila lalu mendekati pintu keluar dan membukanya dengan hati-hati. Gadis itu kembali melirik ke belakang, dan segera keluar. Saat kembali menutup pintu, Oline menghela napas lega.

Dengan segera Oline melangkah menuju samping rumah. Orang itu masih di situ. Memejamkan matanya, kedua tangan yang terlipat didepan dada, dengan punggung yang bersandar. Oline mengerutkan kening lalu melangkah semakin mendekat.

“Kennan!”

Kelopak mata yang tertutup itu perlahan terbuka, menampilkan iris mata berwarna abu-abu gelapnya. Kennan melirik dengan alis yang terangkat, seolah bertanya kenapa?

Prince in a Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang