F O U R T Y N I N T H ; Love You Forever

47.9K 5.9K 447
                                    

Tak pernah terbayang bagi Oline untuk merasakan segala kenyamanan hati di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak pernah terbayang bagi Oline untuk merasakan segala kenyamanan hati di sini.

Yah, walaupun hubungannya bersama laki-laki itu tidak selalu berjalan mulus dan hari-hari mereka selalu diisi dengan perdebatan, namun itulah keunikan yang membuat Oline senyam-senyum sendiri saat mengingatnya.

Bahkan hanya karena masalah kecil saja, mereka akan memperdebatkannya yang berakhir saling mencuekkan satu sama lain dan kemudian Kennan akan datang padanya sambil mengerang kesal karena tidak bisa bertahan untuk tidak menatap wajah Oline. Oline terkekeh, lalu menggelengkan kepala tak habis pikir.

Saat ini dirinya sedang berada di perpustakaan kerajaan. Kemarin Kennan mengajaknya mengelilingi beberapa wilayah kaum, salah satunya wilayah kaum manusia. Bisa dikatakan wilayah itu tidak jauh berbeda dengan bumi, namun yang sedikit berbeda hanyalah tidak ada bangunan pencakar langit yang dindingnya terbuat dari kaca.

Oline menghela napas pelan, berbalik hendak menyimpan buku-buku yang sedari tadi dia baca namun malah terperanjat kaget karena keberadaan Kennan di belakangnya. Ia hendak marah, namun langsung diurungkannya ketika sebuah kecupan ringan mendarat di pipinya. Matanya terbelalak dan sontak saja dia mengayunkan buku ke arah Kennan dengan keras.

"Tidak tahu malu!" seru Oline langsung.

Kennan terkekeh. "Tapi kau menyukainya, kan?"

Oline memutar bola matanya malas. "Menyebalkan." Setelah mengatakan itu, dia beranjak pergi menyimpan buku pada rak dan mengedarkan netranya mencari buku yang mencuri perhatiannya. Lalu matanya terkunci pada sebuah buku dan mengambilnya.

Tangan Oline mengusap sampul buku tersebut dengan lembut. Matanya terlihat sendu, lalu dengan perlahan tangannya membuka lembar demi lembar buku tersebut. Gambar bangunan pencakar langit dan pakaian yang terdapat di sana membuatnya tersenyum tipis dan kembali mengelusnya.

Semua yang dilakukan gadis itu tidak luput dari mata abu-abu milik Kennan. Dengan langkah pelan tanpa menimbulkan derap langkah, akhirnya Kennan berdiri di belakang Oline dan langsung bertanya pelan tepat di samping telinga gadis itu,

"Kau merindukannya?"

Anggukan yang didapat Kennan sebagai jawaban. Demon itu menatap wajah Oline lekat. Tak berselang lama, Oline kembali menyimpan buku tersebut, menatap Kennan seraya melemparkan senyuman.

"Aku mempunyai janji dengan Queen. Ayo temani aku."

Melangkah pergi, Oline tidak memerdulikan sorot mata Kennan yang tersirat sesuatu.


***


"Kau ... bagaimana kau menemukan semua ini?" Mata Oline berkaca-kaca terharu.

Pakaian tidur dan sandal berbulunya kini berada tepat di depan matanya. Dia bahkan sudah melupakan barang-barang ini jika saja Kennan tidak menunjukkannya lagi.

Prince in a Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang