F I F T Y S I X T H ; Run Away

35.1K 4.9K 796
                                    

1k votes dan 600 comments untuk next part.

OLINE baru mengerti soal gadis pilihan yang Aristides maksud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

OLINE baru mengerti soal gadis pilihan yang Aristides maksud. King Zeron dan Queen Jena ingin menjodohkannya dengan seorang putri dari kerajaan lain, namun Aristides tidak setuju dan berkata sudah memiliki gadis pilihannya sendiri.

Dan sebagai gadis pilihannya, kini Oline harus mengikuti pria itu menghadiri sebuah pesta di salah satu kerajaan kaum lain. Kalau Oline tidak salah ingat, kerajaan itu bernama Herodias.

Tidak ada yang bisa Oline lakukan selain menurut, apa lagi perubahaan sikap Aristides yang semakin dingin kepadanya semenjak kejadian beberapa hari lalu.

Semenjak hari itu juga Aristides tidak pernah menampakkan diri. Namun tak ayal, pria itu semakin memperketat penjagaan di sekeliling Oline, sehingga ia tidak memiliki kesempatan untuk kabur.

“Ketika di sana, yang perlu anda lakukan hanya berdiri di samping Yang Mulia. Tidak perlu melakukan hal lain. Jika ada makhluk lain yang berbicara pada Yang Mulia, berdiam diri adalah hal yang tepat.”

Pelayan tua itu sedari tadi mengajari tata krama yang harus Oline lakukan ketika berdiri di samping Aristides. Bahkan ia tidak diperkenankan tersenyum pada orang lain. Anggun, dingin, dan tak tersentuh. Begitu kira-kira karakteristik yang harus ia bangun ketika di pesta nanti.

Gaun hitam dengan sedikit bordiran emas yang membentuk pola vertikal. Hiasan rambut permata terlekat pada rambutnya yang terurai, dengan anting-anting serta kalung berliontin mutiara hitam sebagai pelengkap.

Ah, mengingat rambut, semenjak ia hampir tergigit, Aristides melarang semua pelayan untuk mengikat rambutnya. Mungkin itu sebagai pencegah agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi.

“Nona,” Iria yang baru datang menghampiri Oline. “Apakah anda sudah siap?”

Beberapa detik Oline belum menjawab. Ia menatap cermin, memastikan dirinya seraya mengulas senyum tipis, lalu mengangguk. “Ya.”

***

Beberapa pertunjukan telah Oline lihat selama berada di kerajaan ini. Mulai dari atraksi gadis-gadis cantik di tengah lantai dansa, perubahan bentuk para peri, hingga pertunjukan sayap indah nan menakjubkan dari beberapa peri.

Kerajaan Herodias adalah kerajaan Fairy. Kini istana utama kerajaan Herodias ramai dikunjungi para bangsawan, pangeran dan putri, serta raja dan ratu yang mendapat undangan.

Sekarang dirinya bersama Aristides duduk di kursi khusus tamu penting. Sebenarnya Oline tidak tahu mengapa pria itu menghadiri pesta yang tidak begitu penting ini. Yang pria itu lakukan hanyalah menatap datar ke depan dan sesekali menyesap minumannya.

Aristides yang sedari tadi tak acuh berdiri. Ia melirik Oline yang masih menatap pertunjukan, lalu berujar, “Ayo pergi.”

Seperti yang sudah-sudah, Oline hanya mengikuti kemauan Aristides. Entah apa yang terjadi pada Aristides, namun Oline dapat menangkap sikapnya saat ini. Yakni menghindari sesuatu. Kaki panjang Aristides membuat Oline harus mengejar langkahnya sesegera mungkin.

Prince in a Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang