T W E N T Y F O U R T H ; I Warned You

51K 5.9K 351
                                    

“KARENA Pangeran Alardo sekarang sedang berusaha mendekati Kak Oline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“KARENA Pangeran Alardo sekarang sedang berusaha mendekati Kak Oline.”

Kennan bergeming sesaat lalu kembali memunggungi Caitlin. “Apakah itu menjadi masalah buatmu?”

Caitlin menggeram mendengar itu. Kesal karena ternyata, Kennan malah merespons seperti itu. “Kakak ini benar-benar bodoh, ya? Kalau Kak Kennan seperti ini terus, Kakak akan kehilangan dia!”

Gadis Demon itu mendengus dalam keheningan yang berlangsung beberapa saat. Kennan masih membungkam setelah mendengar kalimatnya tadi.

“Kakak jangan pura-pura tidak peduli padanya.” Caitlin kembali berbicara. “Jujur saja, Kakak menyukai Kak Oline, kan? Kalau iya, tidak akan ada yang menentangnya.”

Perlahan Kennan berbalik. “Caitlin, kau tahu sendiri aku—”

“Itu hak Kakak! Kita bisa batalkan semua yang terjadi. Kakak jangan memaksakan diri dengan menerima semuanya. Ayahanda dan Ibunda pasti akan mengerti. Percayalah padaku.” ujar Caitlin dengan tegas.

Tatapan Caitlin kini berubah memelas. “Kakak tahu? Setelah Kakak mengenal Kak Oline, perlahan Kakak berubah. Kakak jadi sosok yang hangat dan lebih banyak berbicara dibanding sebelumnya. Dan sekarang, akhirnya aku bisa akrab denganmu.”

Entah kenapa Kennan tergerak mendengar itu. Memang benar belakangan ini dia mau berbicara banyak dengan adik-adiknya. Dulu, Kennan selalu menyibukkan diri dengan masalah dunia ini. Dia tidak pernah meluangkan waktu untuk mereka— keluarganya.

Jikalau dia memiliki waktu, dia akan memilih mengasingkan diri ke hutan yang mana adalah tempat pertemuannya dengan Oline.

Langkah Kennan membawanya mendekati Caitlin. Didekapnya sang adik sambil mengelus kepala gadis itu pelan. “Apakah selama ini aku seburuk itu?”

Mengangguk pelan, Caitlin mendongak menatap wajah Kennan. “Aku mau sekarang Kakak jujur pada diri sendiri. Jangan menyesal jika sesuatu terjadi nanti.” ujar Caitlin sebelum melepaskan dekapan Kennan dan berlalu begitu saja. Meninggalkan Kennan yang lagi-lagi bergulat dengan pikirannya sendiri.

***

“Astaga, Oline! Apa kau baik-baik saja?” Aila dengan cepat mendekati Oline yang baru saja datang. Kecemasan yang menyelimutinya perlahan sirnah begitu melihat kondisi Oline yang baik.

Oline terkekeh begitu melihat reaksi Aila saat ini. “Ya.” jawabnya membuat Aila menghela napas lega.

“Pangeran membawamu ke mana saja?”

“Hanya sekedar berkeliling.” Oline mengedikkan pundaknya.

“Dia tidak melakukan apa-apa kepadamu, bukan?” tanya Aila lagi membuat Oline mengerutkan kening, bingung.

Prince in a Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang