S I X T Y E I G H T H ; Until someone is ready

23K 4.3K 856
                                    

KEJADIAN semalam tidak pernah Caitlin lupakan sedetikpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KEJADIAN semalam tidak pernah Caitlin lupakan sedetikpun. Mata cokelat itu, wajah itu, dia hafal betul siapa pemiliknya. Tapi... orang mati tidak bisa bangkit kembali bukan?

“Ada yang salah?” Cailan yang berdiri di depan Caitlin jadi kesal karena kegelisahaan kembarannya.

Caitlin menggigit bibirnya dan menatap Cailan serius. “Katakan padaku, apakah sihir pembangkit itu benar-benar ada?”

Setelah mendengkus, Cailan menjawab, “Jikalau ada, kau tidak bisa menggunakannya sesuka hati.”

“Ya itu benar.” Caitlin kembali merenung. “Menurutmu, kira-kira siapa yang bisa menggunakannya?”

“Tentu saja Ayahanda, Ibu—”

Caitlin dengan semangat berdiri sambil menepuk tangannya. “Benar!” Dia bergegas memeluk Cailan yang tersentak kaget. “Kali ini kau sedikit berguna. Ini hadiahku.” ujarnya sembari mengecup kilat pipi kembarannya tersebut dan berlari dengan gembira.

Ditinggalkan begitu saja tanpa alasan yang jelas, Cailan menggedikkan pundak tidak peduli dan melanjutkan kegiatannya yang tertunda oleh gangguan Caitlin.

Dengan langkah lebar Caitlin menuju ruangan Elica dan tanpa mengetuk dia masuk begitu saja. “BUNDA!”

Elica berbalik, menatap sang anak dengan heran. “Apa yang terjadi? Kau mengganggu Cailan lagi?”

Sontak Caitlin cemberut karena pertanyaan tersebut. Tetapi dengan segera dia tepis rasa kesalnya dan melangkah mendekati Elica. “Bunda, siapa itu Lizzie? Jangan membohongiku. Aku sudah besar, tahu membedakan yang benar dan yang salah.”

“Lizzie tunangannya Kennan. Ibunda sudah memperkenalkan kalian, bukan?”

“Bunda....” rengek Caitlin. “Aku melihatnya semalam. Dia... masih hidup.”

“Maksudmu?”

Tingkah Elica yang tidak tahu menahu membuat Caitlin kembali kesal. Dia menyentakkan kakinya, lalu dengan cemberut berkata, “Jangan menipuku lagi. Aku akan mencari bukti kalau Lizzie itu sebenarnya Kak Oline!”

Elica tersenyum lalu menepuk kepala Caitlin. “Semoga berhasil, sayang.”

“Kenapa Bunda ikut menyebalkan?” Caitlin memberenggut lalu memeluk Elica erat. “Bunda baik-baik di sini, aku pasti memecahkan rahasia ini terlebih dahulu. Dan jika benar, kita akan merahasiakannya dari Kak Kennan.”

“Kenapa?”

“Karena semua ini salahnya Kak Kennan. Padahal waktu Kak Oline kembali tapi aku belum bertemunya, bagaimana bisa tiba-tiba aku mendengar berita Kak Oline meninggal?”

“Jangan menangis, oke?” Elica menghapus air yang mengalir dari mata anaknya tersebut. Dalam hati dia menghela napas, sepertinya Caitlin sangat menyukai Oline.

Prince in a Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang