EXTRA PART #3

23.4K 3.4K 2.3K
                                    

EXTRA PART #3 : My wife is not a weak woman

EXTRA PART #3 : My wife is not a weak woman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sesuai janji Oline, hari ini dia akan menemani Caitlin mengunjungi wilayah Elf menemui sahabatnya, Saffa.

Sebelum meninggalkan kerajaan Altissimo, Kennan tidak ingin melepaskannya. Pria itu benar-benar posesif. Dia selalu ingin agar Oline tetap di kamar jika bisa. Bagaimana Oline tidak kesal?

Jadi malam sebelumnya, dengan sabar dia membujuk Kennan agar membebaskannya keluar kerajaan. Meski Oline harus membayar hingga dini hari.

Kadang persetujuan Kennan selalu hendak dia ingkari. Seperti pagi tadi. Begitu melihat istri tercintanya memakai gaun hijau yang membuat kulit putihnya nampak bersinar dengan riasan tipis serta mahkota di kepalanya, ada keinginan kuat dari pria itu untuk menguncinya di kamar sehingga hanya dia yang bisa mengagumi parasnya.

Namun tentu saja Oline tidak terima dan mengancamnya sehingga mau tak mau Kennan mengizinkan dengan peringatan bahwa tidak boleh melirik atau bahkan menatap pria lain di luar barang sedetik pun.

Wanita itu tertawa marah. Padahal dia sudah menjadi istrinya, sehingga dirinya mutlak adalah miliknya. Lalu makhluk mana yang berani merebutnya dari pria posesif itu? Bahkan jika Kennan mendapati pria lain menatapnya dengan tatapan terpesona, tanpa tinggal diam dia akan membakarnya dengan api hitam.

Penyambutan kedatangan Oline di kerajaan Elf nampak megah. Bahkan Ratu dan Raja dari wilayah tersebut meluangkan waktu menyambutnya dengan senyuman hangat.

“SAFFA!” Pekik Caitlin bersemangat yang disambut gadis berambut pirang di samping Ratu.

Oline memerhatikan mereka berdua dengan senyum lembut. Sejak dulu Caitlin susah menemukan teman yang sefrekuensi dengannya. Jadi setiap bertemu Saffa, dia benar-benar tidak bisa menahan diri.

“Yang Mulia,” hormat Raja dan Ratu dari kaum Elf sopan.

Saffa yang tadinya berpelukan bahagia dengan Caitlin langsung tersentak kaget dan segera menunduk kepada Oline. “Maafkan ketidaksopanan saya, Yang Mulia.”

Oline tertawa pelan. “Tidak apa-apa. Kalian terlihat seperti tidak pernah bertemu bertahun-tahun.”

Caitlin menyengir. Dia tahu etiket bangsawan telah dilupakan. Jika Kennan mengetahui tingkahnya hari ini, pasti dia akan marah dan mencari penatua untuk memberinya pelajaran etiket lagi. Jadi dia bertekad saat pulang, dia akan merayu Oline untuk menutup mulut!

“Kak Oline, aku bersama Saffa akan ke kamarnya. Bisakah?” Izin Caitlin dengan mata berbinar.

“Benar, Yang Mulia. Kami tidak akan berbuat kenakalan!” sahut Saffa ikut menatap Oline penuh harap.

“Saffa...” Tatapan peringatan Ratu Elf membuat Saffa menunduk bersalah.

“Baiklah. Kalian bisa bermain sepuasnya.”

Prince in a Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang