Belakangan ini mood untuk menulis hilang. Tau gak sih rasanya punya ide, tapi waktu nulis, kata-kata untuk menggambarkan setiap adegan susah banget dibentuk. Dibentuk pun feelnya enggak dapet. Jadi aku memutuskan meliburkan diri, eh malah jadi 3 bulan gak update. Maafkan...
Sebagai permintaan maaf, part ini hampir 2000 kata.
So, kita bertemu di part berikutnya jika ⭐ di part ini mencapai 1500 dan komentar sebanyak 1000. Bisakah? 🙊
“OLINE yang memberitahu semua itu?” Kennan menatap mereka yang berada di hadapannya. Sebenarnya dia tidak termasuk dalam perbincangan ini, tapi mendengar kata Bumi, mau tidak mau Kennan bergabung. Dia telah mendengar penjelasan dari Alardo mengenai Oline berasal dari dunia lain, bersumber dari Oline sendiri.
Jadi dia sudah berani mengekspos dirinya? Pikir Kennan. Ternyata Oline benar-benar percaya pada pria-pria ini. Tak heran, sebab mereka selalu membantu gadis itu, bahkan saat Oline tidak diketahui berada di mana. Namun yang tidak Kennan duga, Cailan mau berhubungan dengan Oline mengingat bagaimana kesan pertama adiknya saat bertemu manusia itu.
“Ya. Aku tidak menyangka. Pantas saja dia tampak berbeda.” Gumam Alardo di akhir kalimatnya. Tentu saja walaupun itu gumaman, mereka yang berada di sekitarnya tetap mendengarnya dengan jelas. Mata Alardo menilik Kennan yang masih duduk tenang. Tidak ada ekspresi terkejut barang sedetikpun. “Kau nampaknya sudah mengetahui hal itu, Yang Mulia?” pancing Alardo dengan mata memicing.
“Hm.” deham Kennan mengiyakan. Alardo tercengang, lalu melirik Cailan yang juga menatap Kennan. Kemudian Uniar yang nampak biasa saja.
“Uniar, kau juga sudah mengetahui ini?” selidik Alardo. Uniar sudah mengabdi padanya sejak kecil. Tidak ada satu hal pun yang akan Uniar sembunyikan darinya. Namun anggukan Uniar membuat hatinya mencelos.
“Maaf, Yang Mulia.”
Alardo mendesah kesal. Dia bersandar pada sandaran kursi sambil bersedekap. Alardo tidak peduli etiket bangsawan ketika duduk, seperti yang dilakukan Kennan dan Cailan. Dia merasa seperti orang bodoh karena mengetahuinya sekarang. Dulu saat dia bertemu dengan Oline, memang ada yang terasa berbeda dari gadis itu. Dia memerintahkan Uniar untuk mencari informasi lengkap mengenai Oline, namun siapa sangka bawahannya itu tidak benar-benar melakukannya.
“Aku menemukan Oline di hutan Esgal. Sepertinya itulah hari Oline di dunia ini.” Kennan mulai menjelaskan. Lagi pula, mereka sudah tahu mengenai identitas Oline. Tidak ada yang perlu disembunyikan lagi. “Dan aku juga yang memulangkannya ke Bumi.”
“Nama dunia itu Bumi?” Gumam Cailan menyimak cerita Kennan. Tapi rasanya itu sesuatu yang tidak asing baginya.
“Ya.”
“Kau tahu dari mana semua ini?”
“Tentang itu, kau pasti sudah mempunyai jawabannya sendiri.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince in a Dream ✓
Fantasy[SUDAH TERBIT | PART LENGKAP] (Fantasy-Romance) #1 in fantasy per 15-11-2020 #1 in another dimension 01-05-2021 #1 in prince 17-07-2021 #1 in king 17-07-2021 #1 in mate 28-11-2021 #2 in pangeran 01-05-2021 #3 in romance [out of 382k stories] 30-05-2...