F O U R T E E N T H ; Help Me!

53K 6.9K 344
                                    

SEANDAINYA takdir bisa diatur lebih indah layaknya sebuah film yang sering tayang di saluran televisi, mungkin dari awal Oline akan meminta hal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEANDAINYA takdir bisa diatur lebih indah layaknya sebuah film yang sering tayang di saluran televisi, mungkin dari awal Oline akan meminta hal itu.

Bertemu seorang pangeran tampan dan dingin, pangeran tampan yang jatuh cinta dengannya, lalu melamarnya dan mereka hidup bahagia. Bukankah itu lebih indah?

Tapi tidak di sini. Oline harus menguras tenaganya untuk memberontak dari seorang bandit yang ternyata menyergapnya dari belakang. Kenyataan yang pahit memang.

Lalu, apakah nasib Oline akan berakhir di sini saja? Tidak adakah seseorang yang keluar untuk membantunya? Sungguh ... ingin rasanya Oline menangis sekarang.

Namun, tidak. Dia bukan gadis cengeng seperti itu. Dia sudah bertahan sejauh ini, jadi dia juga harus berhasil kembali ke Bumi.

“He he he... Nona, berhentilah melawan.” kata Bandit yang berada di belakangnya itu.

Dengan satu tangan, bandit berjenggot itu memegang kedua pergelangan tangan Oline. Sebelah tangannya lagi berada di pundak Oline, menahan gadis itu yang terus memberontak.

Bibir bandit itu merapalkan sesuatu, lalu muncullah sebuah sulur bayangan hitam yang kini melilit pergelangan tangan Oline.

Oline memekik kesakitan ketika bayangan itu mengikat tangannya erat. Dia melirik ke belakang, tempat di mana bandit itu berada.

Namun sayangnya terlambat. Bandit itu segera mendorong punggung Oline mendekati kawanan bandit berkuda, lalu mengangkat Oline.

Bukannya mendudukkan Oline dengan layak, bandit itu malah membaringkan Oline layaknya karung di atas kuda.

“Tolong ... siapapun itu, TOLONG AKU!”

“Heh? Percuma saja kau berteriak, Nona. Tak akan ada yang menolongmu. Ha ha ha...” ujar bandit yang berada di depan.

“Cih. Jangan terlalu banyak gaya.” cibir Oline pelan.

Para bandit itu mulai melajukan kuda-kudanya. Oline meringis kesakitan. Sesuatu yang mengikat tangannya itu semakin mengerat setiap detik. Dan bisa Oline pastikan, tangannya akan berubah warna menjadi biru keunguan.

“Hei... kira-kira apa yang akan Bos perbuat kepada wanita itu?”

Oline melirik. Dua orang bandit yang menunggangi kuda di belakangnya sedang berbisik.

“Entahlah. Tapi sepertinya wanita itu akan diberikan untuk Tuan Muda.” jawab bandit di sebelahnya.

“Aku baru pertama kali melihat wanita secantik ini. Sudah beberapa kali kita datang mengelilingi wilayah ini, namun selalu tak mendapatkan apapun.”

“Kalau Tuan Muda melihat bawaan kita kali ini, pasti akan senang bukan? Kita juga akan diberi hadiah.”

“Kenapa nasibku menjadi seperti ini, sih.” gumam Oline gusar setelah beberapa saat menyimak pembicaraan bandit-bandit itu.

Prince in a Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang