"SEJAK kapan kau di sini?"
Oline mengerutkan keningnya bingung tatkala masuk ke rumah. Dilihatnya Aila yang tengah memakan buah kini meliriknya bingung.
"Memangnya kenapa?" tanya Aila balik dengan polosnya.
Dengan langkah lebar Oline mendekati Aila dan duduk di sampingnya. "Dari mana saja kau? Aku mencarimu diseluruh wilayah ini!"
"Maaf, maaf." Aila menyengir. "Sebenarnya aku baru saja datang dari hutan di mana kita bertemu."
Mata Oline terbelalak mendengarnya. "Buat apa kau ke sana? Kalau kau bertemu monster monyet yang tinggal di sana bagaimana?" cerca Oline panjang lebar. Walau begitu, terselip kekhawatiran di setiap katanya.
Aila tersenyum manis. "Tenang saja. Oh ya, kenapa kau mencariku?"
"Ah, tentang itu. Ibu tadi menanyakanmu karena sekarang waktunya makan siang." jawabnya yang dibalas Aila dengan anggukan mengerti.
"Em, Aila." cicit Oline membuat Aila beralih menatapnya penasaran.
"Kenapa? Apa terjadi sesuatu?"
"Itu ..." Oline menghela napasnya pelan. "Sebenarnya tadi saat mencarimu, aku memutuskan untuk pergi ke tempat Uniar."
"Jangan bilang Uniar bersikap ketus padamu?" tebak Aila yang dijawab Oline dengan gelengan. "Lalu?"
"Aku bertemu seseorang selain Uniar di sana. Namanya Ardo- bukan, Arado mungkin?" Oline mengerutkan keningnya, berusaha mengingat siapa nama pangeran tampan tadi.
"Maksudmu Pangeran Alardo?"
Sontak Oline mengangguk semangat. "Itu yang kumaksud." Gadis itu mencondongkan punggungnya mendekat lalu berbisik, "Bagaimana kau tahu?"
"Karena Uniar hanya mau mengabdi pada Pangeran Alardo. Kau tahu? Pangeran Alardo adalah pewaris tahta kerajaan Gonzalo." balas Aila sambil berbisik.
Oline menegakkan punggungnya. Matanya menyiratkan keterkejutan. "Maksudmu putra mahkota?"
Aila mengangguk membenarkan. "Pangeran yang sangat tampan. Aku baru pertama kali melihat seseorang setampan dia."
"Benarkah?" Oline menaikkan satu alisnya. "Kalau pangeran dari kerajaan Altissimo ... menurutmu bagaimana?" tanyanya hati-hati.
"Perasaan aku tidak pernah membahas di kerajaan Altissimo ada pangerannya." gumam Aila heran. Seketika dia memicingkan matanya, menatap Oline penasaran. "Kau tahu dari mana?"
Seketika Oline tersentak pelan. Benarkah Aila tidak pernah membicarakan tentang hal itu? Kalau iya, berarti Oline dalam masalah besar jika Aila mengetahui semuanya sekarang.
"A-ah ... itu ...." Oline tersenyum gugup. Berusaha mencari alasan yang tepat agar Aila dapat mempercayainya.
"S-sebenarnya waktu itu aku tak sengaja menguping dua orang gadis yang berbicara mengenai pangeran di kerajaan Altissimo." Oline mulai beralibi sambil meremas jemarinya, berharap kecemasannya dapat berkurang jika melakukan hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince in a Dream ✓
Fantasy[SUDAH TERBIT | PART LENGKAP] (Fantasy-Romance) #1 in fantasy per 15-11-2020 #1 in another dimension 01-05-2021 #1 in prince 17-07-2021 #1 in king 17-07-2021 #1 in mate 28-11-2021 #2 in pangeran 01-05-2021 #3 in romance [out of 382k stories] 30-05-2...