T H I R T Y F I F T H ; Something New

46.7K 5.9K 459
                                    

SETELAH diam beberapa menit, Oline terkekeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SETELAH diam beberapa menit, Oline terkekeh. “Kau mau menipuku lagi?”

“Tidak. Dia memang tunangan Kak Kennan.” Caitlin menghela napas pelan. “Kenapa dia bisa datang di saat seperti ini?”

“Kau ... bersungguh-sungguh?” tanya Oline memastikan. Bagaimana pun dia ragu dengan apa yang dikatakan Caitlin. Demon itu juga pernah mengatakan bahwa dirinya adalah tunangan Kennan. Mungkin saja kali ini Caitlin ingin mengerjainya lagi.

“Ya sudah kalau kau tak percaya,” kesal Caitlin lalu hendak berbalik, namun dengan cepat Oline menahannya.

“Tunggu, kau harus jelaskan semuanya padaku.” Oline berkacak pinggang, menanti Caitlin kembali membuka suara.

“Kau sudah mengetahui semuanya.” Caitlin menatap Oline yang seperti sedang memikirkan sesuatu.

“Bukan, ada yang ingin aku tanyakan.” Beberapa detik menjeda ucapannya, Oline kembali melanjutkan, “Kalau ia sudah mempunyai tunangan, kenapa harus aku yang menemaninya ke perjamuan kemarin?”

“Itu ....” Caitlin berdecak. Apa Oline tidak menyadari perasaan kakaknya yang datar itu? “Aku tidak berhak mengatakannya. Kau akan tahu sendiri, atau mungkin Kakak yang akan mengatakannya langsung.”

“Aku ma—”

“Selamat pagi Putri-Putri,”

Sapaan itu membuat Caitlin dan Oline kompak menoleh. Ketika melihat sosok Alardo yang sedang berdiri di samping mereka dengan seluas senyuman, sontak membuat Caitlin mendengkus.

“Ada apa?” sahut Caitlin ketus.

Jujur saja, dia benar-benar tidak menyukai pangeran yang satu ini. Sudah beredar di negeri ini kalau Pangeran Alardo mempunyai sikap yang buruk. Namun mahkluk di dunia itu menjadikannya sebagai rahasia umum.

Faktor lain yang membuat Caitlin tidak menyukai Alardo karena ia adalah saingannya Kennan. Caitlin tahu Alardo menyukai Oline, jadi mana mau dia membiarkan Oline menjadi milik Werewolf itu. Oline lebih cocok bersanding dengan kakaknya.

Alardo terkekeh, “Sekedar menyapa.” Lalu pandangannya beralih ke Oline. “Apa aku mengganggu kalian?”

Baru hendak Oline menjawab, Caitlin segera mendahului, “Sangat mengganggu. Apa Pangeran tidak melihatnya?”

“Aku tidak memiliki kekuatan melihat atmosfer ataupun hawa tubuh seseorang seperti bawahanku.”

“Uniar?”

Werewolf itu manggut-manggut. “Ya, dia orangnya.”

“Cukup! Jangan berbicara hal yang tidak aku mengerti.” Caitlin berdesis dengan tatapan sebal ke arah Alardo.

“Sepertinya Tuan Putri semakin tidak menyukaiku,” Alardo tertawa pelan, yang dibalas decihan Caitlin.

“Kalian terlihat sangat akrab,” timpal Oline sambil tersenyum melihat interaksi lucu keduanya.

Prince in a Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang