F O U R T Y F O U R T H ; Exploration

48.2K 5.9K 597
                                    

“JADI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“JADI ... ini yang namanya hutan terlarang?”

Kennan melirik Oline yang kini meringsut di belakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kennan melirik Oline yang kini meringsut di belakangnya. Netra Oline melirik sekitar, mengamati dengan rasa takut yang menyelimuti dirinya.

Sebenarnya Oline sudah menduga jikalau hutan terlarang itu akan berpenampakan seperti ini. Seram, gelap, menakutkan. Namun tatkala melihat secara langsung seperti ini, ketakutan yang sebelumnya tidak ada akhirnya muncul juga.

Kabut yang cukup tebal menyelimuti hutan dengan pepohonan yang tidak berdaun itu. Ranting-ranting kering yang sudah patah dari dahan memenuhi sebagian jalan. Apalagi terdengar suara gagak yang menambah atmosfir menegangkan.

“Kenapa? Kau takut?”

“Tidak apa. Jika kau lelah nantinya, kau bisa berada di punggungku.”

Seketika Kennan melirik Alardo sinis. Ia masih tidak suka kehadiran Alardo yang tidak direncanakan ini. Bukankah belakangan ini Alardo sudah kembali ke kerajaannya? Kenapa ia tiba-tiba datang dan mengatakan bahwa ini adalah titah sang Queen?

“Dalam khayalanmu.” Kennan menarik Oline ke sisi sampingnya, menjauhkan gadis itu dari Alardo.

Alardo terkekeh, lalu mulai berjalan yang diikuti oleh Kennan dan Oline. Sambil berjalan, Oline mengedarkan pandangannya. Kadang dia menunduk memerhatikan tanah yang dia pijak. Menghindari ranting kering atau tulang belulang makhluk yang mati di sana.

Diam-diam Oline bergidik ngeri. Sepanjang perjalanan, yang dia lihat hanya pohon-pohon kering tak berdaun. Dedaunan yang gugur menutupi tanah yang retak karena kekeringan. Penglihatan Oline pun terbatas karena adanya kabut yang semakin lama semakin tebal.

“Di sini tidak ada apapun,” ujar Oline pelan.

“Memang begitu. Apa kau mulai takut sekarang?” tanya Alardo sambil tersenyum miring yang Kennan beri hadiah berupa tatapan tajam.

Untungnya Oline tidak melihat persiteruan yang terjadi antar Kennan-Alardo melalui tatapan mereka, sebab gadis itu sendiri kesulitan dalam melihat sekelilingnya.

Prince in a Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang