“APA yang sedang kau lakukan?”
Perempuan yang duduk di atas sofa sembari bersila itu mendongak. “Apa lagi yang bisa aku lakukan?”
Laki-laki itu terkekeh. “Maka dari itu dengarkan Lizzie. Dia melakukannya demi kebaikanmu.”
Perempuan itu mencebikkan bibir lalu menyeruput teh dari cangkirnya. “Kapan aku bisa terbebas dari penyakit ini?”
“Penyakit?” Laki-laki itu kembali terkekeh. “Kau baru siuman dan dampak dari pertukaran itu sebenarnya bisa merugikanmu.”
“Baru siuman kau bilang?!” Mata perempuan itu melotot. “Aku sudah bangun hampir 50 tahun!”
“Itu waktu yang singkat untuk tubuhmu yang lemah.”
Perempuan itu mencibir. “Jika Queen tidak menjaganya baik-baik dan dia jatuh hati pada gadis lain, buat apa aku hidup kembali?”
“Kau meragukan tunanganmu, heh?” Seringaian tercetak jelas di bibir laki-laki itu.
“Tentu saja. Dia laki-laki yang membutuhkan pasangan. Banyak gadis cantik di luar sana yang mengejar-ngejar dia.”
“Kau sangat posesif.” sindir laki-laki itu.
“Kau akan merasakannya jika memiliki pasangan. Carilah pasangan, Dil. Aku dan Lizzie menganggapmu sebagai Ayah dan kami membutuhkan seorang Ib— AKH!” Perempuan itu menggosok keningnya yang dijitak.
“Jangan berbicara omong kosong. Lebih baik kau lakukan hal yang bermanfaat.”
Perempuan itu mencuatkan bibir kesal. Dia menyandarkan dagu pada punggung sofa sembari mengamati kegiatan laki-laki itu.
“Tapi sungguh tidak ada cara lain, Dil?”
“Aku baru pertama kali melihat ada yang menjadi Demon.”
“Susah sekali.”
Laki-laki itu meliriknya. “Daripada kau kebosanan, lebih baik bantu aku.”
“Daripada aku membantumu, lebih baik aku keluar.”
“Oline.” tegur laki-laki itu.
Perempuan itu menatapnya dengan senyuman lebar. “Oleh dari itu bantu aku mengubah wajah.”
***
“Selain menemui Queen, berjalan-jalan bersama Tuan Finn dan berada di dalam kamar, Nona Lizzie tidak pernah meninggalkan istana.”
Kennan mengangkat satu alisnya. “Tidak sekalipun?”
“Ya, Pangeran.”
“Bagaimana dengan Queen?”
Seketika Nolan kikuk tatkala Kennan mengarahkan pandangan dingin ke arahnya. “Maafkan saya, Pangeran. Tuan Alfred menghalangi saya.”
Kennan menutup mata. Selama berminggu-minggu ini usahanya menemukan bukti belum tercapai. Dia setiap hari sengaja pergi ke tempat ia bertemu dengan ’Lizzie’, namun gadis itu tidak pernah menampakkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince in a Dream ✓
Fantasy[SUDAH TERBIT | PART LENGKAP] (Fantasy-Romance) #1 in fantasy per 15-11-2020 #1 in another dimension 01-05-2021 #1 in prince 17-07-2021 #1 in king 17-07-2021 #1 in mate 28-11-2021 #2 in pangeran 01-05-2021 #3 in romance [out of 382k stories] 30-05-2...