Prince in a Dream ✓

II • P R I N C E I N T H E W O R L D

Namaku Marioline Earth, yang berarti bintang lautan di Bumi. Umurku 21 tahun dan mungkin sebentar lagi menjadi 22 tahun. Aku sudah menyelesaikan skripsiku dan sedang menunggu hari di mana aku wisuda.

Aku hanyalah gadis biasa. Tidak ada istimewanya sama sekali. Aku takut dengan hantu, keras kepala, dan aku pencinta film Disney. Tetapi yang patut dibanggakan dalam diriku adalah aku pintar dalam hal akademik dan (kata orang-orang) aku berparas indah.

Selama hidupku, aku pernah menjuarai berbagai jenis perlombaan seperti cerdas cermat. Aku pernah menang dalam kontes kecantikan di tingkat provinsi. Sebenarnya aku ditawarkan menjadi model, tetapi aku terlalu malas dikenal banyak orang.

Aslinya, aku sangat pemalas. Itulah yang menyebabkan aku pisah tempat tinggal dengan orang tuaku yang sungguh sibuk. Aku hanya tidak ingin diceramahi Mom saat beliau pulang rumah dan melihatku bermalas-malasan. Aku tidak mempermasalahkan mereka sibuk dan jarang menemuiku. Hei, aku tidak kekurangan cinta kasih dalam keluarga seperti film dan cerita pada umumnya.

Suatu hari, aku terbangun di hutan asing. Aku kebingungan. Tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi padaku. Mana pakaian tidurku masih lengkap. Lebih nahasnya, aku juga melihat monster aneh dan menjijikan di balik sebuah pohon lalu berakhir dikejar oleh mereka.

Di saat itu, sesuatu menarikku bersembunyi. Kukira ada makhluk aneh lainnya, namun yang kudapatkan adalah seorang pria tampan yang umumnya ada di negeri dongeng.

Pria tampan itu menolongku. Sayangnya, dia sangat menyebalkan! Mungkin dari situlah dia denganku menjadi dekat hingga aku tahu identitas aslinya yang seorang Pangeran. Oh My God! Selama ini aku selalu memperlakukannya secara buruk. Bagaimana kalau aku dieksekusi mati. Itulah pikiranku saat itu.

Seperti biasa, otakku terlalu jauh membayangkan. Dia seperti biasa, dan malah semakin aneh karena berani kontak fisik denganku. Dia juga berani mencuri first kiss yang telah kujaga susah payah dari pada lelaki. Sebenarnya aku bisa saja menolak. Tetapi aku tidak dapat menolak pesonanya. Dia begitu tampan!

Banyak kejadian memang di dunia dengan beragam jenis makhluk itu. Dan selama itu juga aku selalu memikirkan jalan untuk pulang kembali ke tempatku. Mungkin inilah salah satu faktor aku semakin dekat dengannya. Sebab pada awalnya dia berjanji membantuku untuk kembali.

Sayangnya, aku malah terbawa suasana dan merasa nyaman di sana. Ditambah rasa yang mulai tumbuh untuknya saat dia ternyata mempunyai rasa padaku. Aku melupakan tujuan utamaku dan berpikir untuk hidup di sini bersamanya. Bahkan aku sering membayangkan bagaimana hidupku tanpanya karena sungguh, aku sudah sangat terbiasa dengan kehadirannya.

Ketika aku telah menerima takdirku ini, tanpa alasan yang jelas dia mengembalikan aku ke tempatku, Bumi.

Aku tidak habis pikir, kenapa dia sangat tega padaku? Kenapa dia tidak melakukan hal ini ketika aku belum merasakan kenyamanan di dunia itu? Kenapa dia tidak memulangkan aku sebelum perasaan ini semakin tumbuh untuknya?

Dia sangat egois. Aku benar-benar membencinya. Dia tidak menanyakan terlebih dahulu bagaimana pendapatku tentang keputusannya itu. Ini terjadi secara tiba-tiba tanpa pernah aku bayangkan sebelumnya.

Keyakinan serta penantianku akhirnya terwujud. Aku selalu yakin takdir akan membawaku lagi kepadanya. Kali ini aku ingin dia tahu seluruh perasaanku. Ini kesempatan besar yang diberikan padaku.

Dan di saat aku kembali bertemu dengannya, dia malah menatapku tak percaya.

So, nice to see you, my prince.

November 28, 2019.

A/N :

Ini bagian kedua yap! Bagian pertama yaitu Prince in a Dream. Bagian kedua yakni Prince in the World. Tetapi judul cerita ini tetap PIAD karena aku sudah terbiasa.

Gimana gimana? Tertarik untuk baca kelanjutannya?