EXTRA PART #4 : Good News
***
Siapa yang menyangka menjadi Queen dunia Dracania akan sangat merepotkan?
Oline kira menjadi Queen hanya berdiam diri di istana sembari duduk di taman menikmati teh. Namun kenyataannya, dia harus sibuk mengurus daftar undangan, memperluas relasi dengan para Ratu setiap kaum, memeriksa anggaran, pelayan, menjaga kerajaan tetap aman dan bersih, dan lainnya.
Dalam sehari, Oline sudah mengerjakan beberapa tugas wajibnya. Meski tidak turun tangan secara langsung, tetap saja dia merasa letih.
Sebelumnya dia mengejek Kennan karena pekerjaannya. Dan sekarang, dia merasakan perasaan tertekan yang dialami Kennan sebelumnya.
Menceritakan semua hal itu kepada Kennan, pria itu awalnya tertawa terbahak-bahak seolah bahagia karena penderitaannya. Namun setelah itu, dia menawarkan mencari kepala pelayan pribadi untuk membantunya. Jadi tugasnya hanya memeriksa hasil dari pekerjaan itu.
Meski tergiur, tentu saja Oline menolak keras. Ini kewajibannya. Sejak awal dia menerima posisi Queen, dia harus menanggung apapun tugasnya. Meski malas sekalipun.
“Sangat melelahkan, huh, Queen?” ledekan itu membangunkan Oline dari lamunannya.
Dia melirik wanita berambut oranye yang menyeruput teh dari cangkir dengan bibir mengerucut. “Aku iri denganmu, Aila. Betapa nyamannya hidupmu di rumah.”
“Tapi membosankan. Aku si pengangguran dan kau si Queen sibuk,” ujar Aila dengan kekehan.
“Yah, begitulah.” Oline menatap ke depan dengan tatapan menerawang. “Bagaimana anakmu?”
“Dryden?” Kening Aila mengerut kesal, namun binar bahagia di matanya tidak luput dari penglihatan Oline. “Semakin besar semakin nakal. Dia selalu merengek pada Ayahnya agar ikut ke kerajaan. Aku selalu tidak enak hati kepada Raja Alardo.”
“Heh, Raja Alardo pria yang baik. Kudengar dia semakin galak,” ujar Oline ringan. Nampaknya keinginan gosip meluap-luap jika dia berkumpul dengan Aila.
Mata Aila melotot. “Galak katamu? Bukan galak, tapi mengerikan. Dari dulu Raja memang seperti itu. Kau saja yang mengatakan Raja baik hati dan konyol.”
Pikiran Oline melayang, teringat sosok Alardo yang baru dia temui seminggu yang lalu. “Aku merasa dia memang sosok yang konyol. Selalu berusaha melawak di mana pun dia berada.”
“Itu denganmu. Beda hal dengan kami,” balas Aila dengan nada sewot.
Oline tertawa. “Baiklah, baiklah.”
“Oline, apa kau merasa baik-baik saja saat ini?”
Alis wanita itu terangkat. “Tentu. Ada apa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince in a Dream ✓
Fantasy[SUDAH TERBIT | PART LENGKAP] (Fantasy-Romance) #1 in fantasy per 15-11-2020 #1 in another dimension 01-05-2021 #1 in prince 17-07-2021 #1 in king 17-07-2021 #1 in mate 28-11-2021 #2 in pangeran 01-05-2021 #3 in romance [out of 382k stories] 30-05-2...