Iseng2 keluar akun, lakok malah gak bisa login soalnya lupa password 😭
Untung dah inget sekarang, maklum pelupa bgt😪
Maapkan ciki lamaaa,
Semoga terhibur
Baca bismillah dulu
Typo tandain ya
***
Azka membenarkan selimut yang menutupi badannya yang tidak menggunakan sehelai benang sama sekali, laki-laki itu tersenyum kecil menatap Rebecca yang tidur dengan nyenyak disampingnya saat ini.
Semalam dia memesan suite room untuk mereka berdua, hanya mereka berdua. Jika kalian bertanya apa yang mereka lakukan semalam, jawabannya adalah melakukan hubungan badan.
Melakukan hubungan badan tanpa adanya rasa Cinta, sama sekali bukan masalah untuk Azka dan Rebecca. Keduanya melakukan itu hanya untuk kepuasan masing-masing.
Jika Azka puas dengan tubuh Rebecca, maka Rebecca puas dengan uang pemberian Azka. Saling menguntungkan, atau bisa disebut simbiosis mutualisme? Mungkin iya seperti itu.
"Hey, Kau tidak lapar?"
"Lapar~"
"Kalau begitu bangunlah, bell boy sebentar lagi akan datang membawakan makanan"
"Hmm"
Azka terkekeh, menggemaskan sekali Rebecca saat mengantuk seperti sekarang.
Bel kamar terdengar membuat Rebecca segera bangun untuk memakai bathrobe dan menghampiri bell boy untuk mengambil makanan.
"Terima kasih tampan" Ucap Rebecca sambil memberikan tip kepada bell boy dan sedikit mengusap dada bidang bell boy yang lumayan tampan.
"Sama-sama" Bell boy itu tersenyum takut-takut sambil membungkuk.
Rebecca mengangkat alis heran, dia menoleh kebelakang dan mendapati tatapan tajam dari Azka. Wanita itu berdehem kecil kemudian menyuruh bell boy untuk segera pergi.
"Kau menyentuhnya tadi?"
"Hanya sedikit Azka, Kau marah?"
"Tidak" Jawab Azka dengan wajah dingin.
"Kau cemburu?"
"Sama sekali tidak"
"Begitu?"
Azka melangkah mendekat, laki-laki itu menutup pintu kamar hotel dan mendorong tubuh Rebecca ke dinding.
"Ingat Rebecca, tubuhmu adalah milikku. Aku bebas melakukan apapun kepada tubuhmu, dan saat Aku bosan. Aku akan membuangmu, itu kesepakatan Kita bukan?"
Rebecca menelan ludah susah payah, Azka terlihat dingin saat ini dan dia benar-benar takut. Wanita itu berdehem kecil kemudian tersenyum lebar.
"Benar, Aku hanya jalangmu 'kan? Yang bisa Kau gunakan sepuasmu"
Azka tersenyum jahil, raut wajah dinginnya seketika menghilang bak ditelan bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
3A
Teen FictionArka, kakak pertama di antara mereka bertiga. Tampan, cuek, pintar, sayang Aura. Azka, kakak kedua. Tampan, jahil, fucekboy, sayang Aura. Aurora, atau sering dipanggil Aura. Si bungsu kesayangan keluarga dan kakak-kakaknya. Apapun permintaannya, s...