3A - 23

21.1K 2.6K 568
                                    

Ges

Kok kalian pada jadi haters Arka sih? 😂

Kesayangan ciki diatuh.

Tim #ArSya atau #Arkalya?


Typo koreksi

---




"CEPAT SIALAN!!!"

Karena khawatir, membuat Violet meledak-ledak sehingga semua suster dan dokter terkena cacian dan makian yang Violet lontarkan.

Orang tua mana yang tidak khawatir saat terjadi sesuatu terhadap anak mereka.

Aura sedang berada di ruang UGD dengan beberapa dokter dan suster yang terpercaya dan terbaik di rumah sakit.

Violet tidak bisa duduk tenang, sedari tadi kedua kakinya melangkah dan berputar arah ke tempat semula.

Zero berlari tergesa-gesa menuju keberadaan Violet berada. Laki-laki itu langsung memeluk tubuh Violet dengan erat, saat itu juga tangisan yang Violet tahan akhirnya tumpah. Violet menangis, di bahu Zero.

Azka meremas tangannya dengan kuat, menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang menimpa Aura. Laki-laki itu menoleh saat tangan hangat Kania menggenggamnya dengan lembut, disertai senyuman kecil untuk menyemangati Azka.

"Apa yang kalian lakukan disini? Cepat cari pelayan rendahan itu!!!"

Azka dan Kania terlonjak kaget, bentakan Zero kepada sepuluh bodyguard sekaligus anggota Black Rose mengejutkan semua orang termasuk Violet.

Sepuluh orang berpakaian hitam itu mengangguk patuh, kemarahan Zero lebih seram daripada kemarahan Violet. Mereka segera berpencar untuk menangkap pelayan yang membuat Aura menjadi seperti sekarang.

"Kemana Arka?" Zero menatap Azka dengan pandangan datar. Azka meneguk ludahnya kasar.

"Mungkin dia sedang menjenguk Tasya"

"Benarkah? Farissa bilang Arka tidak datang kesana" Pandangan Zero semakin datar.

"Huh?" Kedua alis Azka mengkerut. Kalau Arka tidak menjenguk Tasya lalu kemana?

"Hubungi Kakakmu"

Azka mengangguk patuh, segera menghubungi Arka yang entah dimana keberadaannya sekarang.

---

Sedangkan di tempat Arka berada. Laki-laki itu sedang tergelak bersama dengan Kalya dan Ibu Kalya tanpa beban. Getaran dari ponselnya membuat Arka menghentikan tawanya sejenak kemudian meminta ijin untuk menerima panggilan.

"Ke rumah sakit sekarang, Aura keracunan makanan"

Panggilan terputus, Arka terdiam di tempatnya. Tangan kanannya bergetar kecil, juga pupil matanya.

"Maaf, Saya harus pergi" Arka mengambil kunci mobil yang tergeletak di meja.

"Apa yang terjadi Nak?" Ibu Kalya berdiri dari duduknya dengan raut wajah khawatir, begitupun Kalya.

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang