3A - 08

44.4K 4.6K 687
                                    

3A mini sampe part ini aja ya? Ciki udh bingung mau nulis gimana.

Voment nya juga makin dikit. Mungkin udh banyak yg bosan karena kegemasan 3A cuma gitu2 aja.

---




"Mommy! Arka itu mau aja di sogok Evin. Besok kalo dia jadi boss di perusahaan pasti gak adil" Ucap Azka menggebu-gebu kepada Violet. Matanya melotot, kesal.

Arka yang menjadi bahan objek bicara oleh adiknya hanya melirik Azka malas sambil memakan coklat hitam pemberian Evin.

"Arka, coklatnya enak gak? Di kamar Evin masih banyak loh. Kalo Arka mau lagi bisa Evin ambilin" Arka semakin berbinar. Mendekatkan dirinya disamping Evin, dan menjauhi Azka.

"Enak banget, kita temen ya Vin" Arka tersenyum, yang dibalas senyuman manis oleh Evin. Bocah itu melirik Azka, kemudian tersenyum manis.

"Azka, Aku punya boneka Nami loh. Boneka terbaru, yang mereka lawan Tesoro. Kamu mau?" Tawar Evin masih dengan senyuman manis.

"Gak!" Tolak Azka dengan cepat, meskipun hatinya berkata dia ingin melihat boneka tersebut.

"Yaudah, Aku kasih Aura aja" Azka menelan ludah, mata bulatnya menatap lantai, bibirnya mengerucut, alisnya mengkerut.

Azka menoleh menatap Violet, bibir mungilnya bungkam saat mendapati Violet terpejam disertai dengkuran halus. Azka menghela nafas kecil. Dia ingin cepat pulang.

"Papsky! Momsky! Erin pulang!" Suara cempreng muncul bersamaan dengan pintu rumah yang terbuka. Gadis berusia 8 tahun datang dengan tas punggung yang menggembung.

Azka terperangah melihat gadis itu, kemudian tersadar dan langsung menutup mulutnya rapat. Kembali menunduk menatap lantai.

"Oh Erina sudah datang. Bagaimana les berenangnya sayang?" Tanya Lea sambil mengambil tas punggung Erina.

"Erina masih kesusahan momsky, kepala Erina selalu tenggelam." Ucap gadis itu dengan nada merajuk. Azka menipiskan bibirnya menahan rasa gemas kepada gadis yang lebih tua 3 tahun darinya itu.

"It's okay, Erina bisa belajar lagi sampai bisa."

"Eh?" Erina menatap keluarga Zero dengan kerjapan polos. Sepertinya gadis cantik itu baru menyadari keberadaan tamu di rumahnya.

"Halo semua, Saya Erina, kakak dari Evin, maaf baru menyadari keberadaan kalian" Gadis itu membungkuk sebagai tanda perkenalan.

Zero dan Violet saling berpandangan dan tersenyum kecil.

"Tentu saja, tidak apa-apa. Perkenalkan nama Paman Zero. Dan di sebelah paman ini Tante Violet"

"Salam Paman dan Tante" Sekali lagi gadis itu membungkuk. Kemudian menatap 3A yang juga menatapnya.

"Wah, mirip semua" Ucap Erina spontan saat melihat 3A.

"Halo Kakak, namaku Arka" Ucap Arka berdiri dari duduknya kemudian membungkuk kecil. Yang dibalas juga dengan Erina.

"Aku Aula" Gadis mungil itu tetap duduk di tempatnya sambil mengunyah camilan. Aura memang tidak pernah membungkuk sebagai tanda perkenalan.

"A-aku Azka. K-kakak bisa panggil Aku tampan"

Detik itu juga Erina langsung terbahak, yang mengejutkan semua orang, begitu juga dengan Azka.

"Hahaha, dia lucu banget sih? Gemees, Huahaha" Erina tergelak sambil mencubit pipi Azka.

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang