3A - 58

9.4K 1.4K 310
                                    

Yang gak suka alur cerita mohon komen yang sopan ya, mohon banget🙏

Cerita ini dibuat oleh Ciki, oleh hati dan pikiran ciki, tau kan maksudnya?

Nikmatin ajasih

Terima kasih🙏

Selamat membaca




***


6 hari sebelum kematian Felix.

Aura menunduk menatap lantai dengan air mata menggenang di pelupuk mata, jika dia berkedip maka air mata itu akan jatuh ke pipinya. Di hadapan Aura ada Azka yang duduk di sofa memakai kemeja putih dengan bercak darah yang mengering. Bahkan sepatu dan juga kedua tangan Azka masih ada bercak darah.

Semua keluarga berkumpul karena Azka menyuruh mereka, semua anggota keluarga tampak diam dan enggan berbicara karena tatapan dan wajah Azka terlihat mengerikan, ditambah bercak darah kering di beberapa bagian tubuhnya.

"Jelaskan apa yang Kania ceritakan satu tahun yang lalu"

Aura meneteskan air mata, suara Azka membuatnya takut.

"Azka, Kau membuat Aura takut" Ucap Evin berusaha menenangkan Aura yang mulai terisak.

"Takut? Apa Aku akan membunuhnya"

"Tapi tatapanmu seakan ingin membunuh Aura"

"Aku hanya bertanya! Aku ingin meminta penjelasan, kenapa dia menangis?"

Azka benar-benar marah, semua anggota keluarga masih tidak tahu apa penyebab laki-laki itu sampai marah besar.

"Azka–"

"Mommy terlalu memanjakan Aura, lihat dia sekarang. Menangis hanya karena Aku sedang bertanya?"

Violet berdecak kesal, kenapa Azka malah marah kepadanya?

"Aura sedang hamil, hormon Ibu hamil memang begitu. Bertanyalah dengan nada lembut dan hati-hati, tatapanmu mengatakan Kau ingin menghabisi semua orang disini"

Azka menatap satu persatu anggota keluarganya, mereka juga menatap Azka takut. Azka menghela nafas panjang, mengatur nafas dengan pelan dan mencoba meredakan amarahnya.

"Aura, tolong jelaskan kepada Kak Azka. Apa benar Kania pernah hamil?"

Semua anggota keluarga tampak terkejut mendengar pertanyaan Azka kepada Aura, mereka semua langsung menatap Aura menunggu jawaban.

Aura mengangguk kecil, dengan perlahan mengangkat wajah dengan air mata mengalir di pipi bulatnya.

"Kak Kania bilang Felix menculiknya dan beberapa kali memperkosanya sampai Kak Kania hamil. Setelah Kak Kania melahirkan, anaknya meninggal karena terlalu lemah."

"Lalu Kau merahasiakan hal sepenting ini selama hampir satu tahun?"

"Aura sudah berjanji dengan Kak Kania, dia bilang Aura harus menjauh dari kak Azka karena takut Felix akan melakukan sesuatu. Kak Kania pindah negara untuk menjauhi Felix, dan tidak ingin anggota keluarga disini terluka karena dirinya"

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang