3A - 17

29.6K 3.2K 538
                                    


TAPI BOONG–BUAHAHAHAK-OHOKOHOK

Percaya aja sama ciki yang tukang prank.

Tapi kalau emg vomennya makin dikit. Ciki bener2 akan bikin 3A ending. Kenapa? Karena emang udh gk ada peminat.

Vomen dikit. Part 20 end oke?

Human : ngemis vomen banget sih

Ciki : heh dodol. Lo pikir bikin cerita gampang?

---

"Happy birthday 3A!!!" Semua murid kelas bersorak kompak saat 3A memasuki kelas dengan raut wajah berbeda.

Aura memekik senang, Azka juga tersenyum genit kepada murid perempuan. Sedangkan Arka menatap datar isi kelas yang dipenuhi hiasan, yang menurutnya–menggelikan.

"Wah, terima kasih semuanya!" Aura bertepuk tangan senang. Murid laki-laki tersenyum dengan pandangan terpana melihat Aura. Benar-benar definisi cantik yang sebenarnya.

"Aura. Ini Aku ada kado kecil, ambil ya"

"Aku juga"

"Aku juga ada buat Aura"

"Aku kasih coklat besar Ra"

"Kalau Aku coklat bentuk hati Ra. Ada emasnya dikit"

Aura menatap satu persatu siswa yang menjulurkan benda dengan berbeda ukuran. Dia bingung mau menerima satu persatu atau sekaligus.

"Makasih ya" Bukan Aura yang menjawab. Melainkan Evin dengan wajah babak belurnya menerima kado pemberian fans Aura dengan senyum kecil.

"Makasih cantik" Berbeda dengan Aura. Azka menerima kado pemberian dari fans-nya dengan kedipan genit. Membuat beberapa siswi tergeletak tidak berdaya karena kedipan genit fuckboy kelas atas itu.

"Makasih" Arka menatap beberapa kotak kado berbeda ukuran di meja dengan pandangan dan nada datar. Tapi teriakan melengking dari fans-nya semakin terdengar bar-bar. Padahal jelas sekali Arka memasang wajah terganggu dengan mereka.

Evin menghela nafas lelah, saingannya terlalu banyak. Dan juga, rata-rata semua murid disini memiliki wajah good looking. Tapi Evin yakin kok, Aura gak akan pindah haluan ke laki-laki lain. Laki-laki itu tiba-tiba terkikik mengingat kejadian semalam.

Azka langsung melempari Evin bungkus coklat dengan memasang wajah sok polos.




---


"Sudah selesai Kakak" Azka menatap pantulan wajah tampannya dari cermin. Beberapa pegawai perempuan memekik melihat Azka yang berkaca.

Azka tersenyum puas, rambut baru berwarna baby pink tampak membuatnya semakin tampan. Azka suka, saking senangnya. Dia mengedip genit ke semua pegawai perempuan. Satu, tiga, beberapa pegawai tidak sadarkan diri karena terlalu banyak menahan godaan untuk tidak menggigit pipi Azka.

"Terima Kasih" Azka kembali tersenyum–yang sayangnya terlihat sangat tampan.

"Sudah?" Suara cantik itu mengalihkan pandangan semua orang termasuk Azka. Laki-laki itu mengangguk kemudian tersenyum.

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang