3A - 04

57.2K 5.5K 787
                                    

Maaf ya lama.

Lumutan gak kalian?

Gomennasai😇

Spam?

Typo koreksi.

Happy Reading





---






Violet menatap jam dinding di kamarnya, wanita itu mengerjap. Pukul setengah tujuh pagi, 3A mungkin sudah selesai mandi. Violet menatap Zero, laki-laki itu benar-benar menghajar Violet semalaman. Bisa dihitung oleh Violet berapa jam dia tidur, dia tidur sejak jam tiga tadi.

"Mommy! Mommy!"

Violet melotot, menatap horor pintu kamarnya. Suara 3A terdengar jelas dari luar kamar. Dan terlambat, pintu kamar terbuka dengan mudahnya.

"Loh? Mommy kok gak pakai baju?" Tanya Azka. Berjalan mendekati Violet. Diikuti oleh Aura yang terus mengikuti Azka.

"Bibil mommy kok tambah besal?" Tanya Aura sambil memiringkan kepalanya.

Violet berdehem kecil, bingung harus menjawab apa. Arka menyusul kedua adiknya kemudian duduk di samping Zero. Menarik selimut yang digunakan Zero.

"Daddy juga gak pakai baju? Kenapa mommy? Bajunya habis ya? 'Kan mommy banyak uang. Beli lagi aja" Ucap Azka, alisnya mengkerut.

Violet mencubit pinggang Zero, laki-laki itu berteriak kemudian langsung duduk. Menatap ketiga anaknya yang sudah memakai seragam dan juga bedak.

"Siapa yang pakein bedak?" Tanya Zero.

"Bibi Marine" Jawab Arka. Sedari tadi bocah itu menatap Zero dan Violet dengan lekat. Otak pintarnya sedang berusaha berpikir apa yang sudah terjadi.

Menyadari anak pertamanya berpikir, Violet lagi-lagi berdehem. Kali ini lebih keras. "Kalian tunggu dibawah, mommy nanti nyusul".  Ketiganya mengangguk patuh. Berjalan menuju lantai bawah sambil menuntun Aura.

Violet menjambak rambut Zero dan menyeretnya menuju kamar mandi. Bukannya meringis sakit, Zero malah tergelak melihat cara berjalan Violet yang mengangkang.

"Suami sialan" Desis Violet pelan yang di dengar oleh Zero. Laki-laki itu semakin tergelak dengan keras.


---


Arka menatap guru di depan kelas sambil mendengarkan apa yang di ucapkan guru tersebut. Bocah itu berdecak kecil merasa bosan, Arka sudah bisa membaca. Dan penjelasan guru di depan sama sekali tidak berguna–menurut Arka.

Arka menoleh menatap Aura, gadis kecil itu beberapa kali mengerjap–mengantuk. Arka menipiskan bibir gemas dengan adiknya, rambutnya yang diikat dua dan di kepang membuatnya terlihat tambah imut.

Sedangkan Azka sudah teler di meja, suara dengkuran kecilnya hanya terdengar di wilayah 3A. Arka menghela nafas, bingung dengan adik keduanya.

"Kak Alka, jam belapa?" Tanya Aura, matanya menyipit saat menatap Arka. Gadis kecil itu benar-benar mengantuk.

Arka mengusap jam tangan layar sentuhnya yang dihiasi berlian, bocah itu tersenyum kecil sambil mengusap pipi gembul Aura.

"Lima menit lagi pulang, Aura tidur aja gak pa-pa"

"Benelan gak pa-pa? Nanti dimalahin sama gulunya"

"Gak akan ada guru yang berani marahin Aura"

"Kenapa?"

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang