3A - 03

66.3K 6.2K 871
                                    

Hmm

Spam lagi boleh?

Otak ciki lagi encer. Jadi update deh.

Cium ciki sini😚

Yang belum mandi absen ya😄



Happy Reading



---


Azka menghela nafas untuk kesekian kalinya, menunduk menatap Aura yang terus memeluknya setelah mereka pulang dari liburan dua jam yang lalu. Dan sedari tadi juga Arka terus melirik mereka berdua. Ketiganya sudah mandi, sudah memakai bedak dengan ketebalan yang sama.

"Aura, kak Azka gak kemana-mana kok. Kamu gak capek dari tadi peluk kakak terus?" Aura menggeleng cepat, semakin mempererat pelukannya. Arka melengos, cemburu.

"Kak Azka mau pipis loh, Aura tunggu disini sama Kak Arka ya?" Aura kembali menggeleng, mata bulatnya melotot kepada Azka.

"Ikut" Ucapnya pelan. Sontak membuat Arka dan Azka melongo.

"Ikut pipis?" Aura mengangguk. Pipi gembulnya menggembung.

Azka meringis, berjalan menuju kamar mereka dan membiarkan Aura yang masih memeluknya. Arka memilih untuk menunggu di ruang keluarga saja.

"Sebentar, tunggu disini oke. Kak Azka cuma sebentar" Azka mendudukkan Aura di ranjang. Berjalan dengan cepat menuju kamar mandi untuk membuang air yang selama hampir lima belas menit ia tahan-berharap Aura mau melepas pelukannya.

Azka mengelus perutnya, lega. Ia terkejut ketika tangan mungil Aura kembali memeluknya. Lagi, Azka menghela nafas dan mengecup pipi Aura dengan gemas.

"Aura kenapa? Adik kak Azka cuma Aura kok, gak ada yang lain. Kasihan kak Arka loh dari tadi di cuekin"

"Aula gak suka sama kakak pelempuan tadi, jelek" Azka menganga. Gadis kecil yang ia gandeng tadi adalah gadis cantik dan imut, dan Aura mengatakan jelek?

"Yaudah iya, Azka gak jadi suka dedek tadi kok. Ayo turun"

"Gendong" Azka menipiskan bibirnya, sabar. Aura adik kesayangannya.

Azka turun menuju lantai bawah melalui lift, Aura yang berada di punggungnya memeluk leher Azka dengan erat. Bocah itu tersenyum, menyadari kalau Aura takut kehilangannya membuatnya tersenyum kecil. Azka sayang Aura.

Arka menaruh jari telunjuknya didepan bibir, matanya menatap kebelakang Azka yang mendapati Aura tidur dengan bibir mengerucut. Azka menoleh kebelakang dengan susah payah, Arka dan Azka sontak menipiskan bibir mereka. Mata terpejam, alis mengkerut, pipi menggembung, dan bibir mengerucut. Gemes banget. Gumam mereka berdua dalam hati.

Dengan pelan Azka membaringkan tubuh mungil adiknya di sofa seluas ranjang biasa, bibir mungil Aura masih mengerucut dan bergerak-gerak kecil. Arka memiringkan kepalanya, kemudian menatap Azka.

"Apa-"

"-Jelly!. Aula mau jelly!" Ucapan Arka terpotong oleh gumaman Aura-yang terdengar seperti perintah.

Arka dengan cepat berlari menuju ruang tempat persediaan jajan mereka. Mengambil satu bungkus permen jelly berukuran besar dan membukanya. Menyuapkan kepada Aura yang masih tidur, bibir mungil Aura kembali bergerak. Mengunyah permen jelly yang Arka suapkan-dengan keadaan masih tidur. Azka berdecak kagum.

"Wah, ternyata kita sama-sama punya adik yang aneh" Gumam Azka pelan, Arka langsung meninju lengan kembarannya.

"Ngomongnya!"

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang