"Hati-hati"Azka membantu Rebecca turun dari jet pribadi milik keluarga Casio. Laki-laki itu benar-benar fokus menuntun Rebecca, takut-takut wanitanya terpeleset kemudian jatuh. Azka tidak akan bisa membayangkannya.
"Akh"
Rebecca terpeleset yang untungnya Azka dengan sigap memegangnya. Puluhan bodyguard langsung mendekat satu langkah, mereka terdiam saat menatap tatapan Azka berubah datar. Laki-laki itu langsung menggendong Rebecca dengan bridal style.
"Sudah kubilang, Aku gendong saja"
"Malu tahu" Rebecca menenggelamkan wajahnya ke leher Azka yang beraroma parfum Clive Christian Imperial Majesty, parfum seharga Rp6,1 Miliar yang sudah Azka pakai selama satu tahun.
"Aku lebih suka parfum yang Kau gunakan sebelum ini"
"Maksudmu DKNY Golden Delicious Million Dollar Fragrance Bottle seharga Rp14 Miliar itu?"
"Namanya panjang sekali"
"Kau lebih suka Aku menggunakan itu?"
"Hm, kupikir iya. Kau lebih cocok dengan itu"
"Kalau begitu Aku akan menggantinya"
"Lucunya"
Rebecca mencubit pipi Azka, di depan para bodyguard. Mereka semua langsung mengalihkan pandangan takut membuat Azka malu karena melihat Tuan Muda mereka yang dicubit pipinya layaknya seorang bocah.
"Untuk hari ini kita istirahat dulu"
"Tapi Aku ingin ke pantai"
"Tidak, cuacanya sedang mendung. Besok saja. Dua minggu yang lalu di Jepang dan Korea bukankah Kau sudah puas dengan pantai?"
"Tidak, Aku masih ingin ke pantai dan bermain istana pasir"
"Apa ini permintaan bayi kita?"
"Hm kurasa iya, bagaimana ini ya?" Rebecca berlagak menggigir jari dengan wajah menggemaskan, berusaha membujuk Azka agar mereka segera ke pantai hari ini juga.
"Tidak bisa, hari ini istirahat dulu"
"Hmmm"
Azka menurunkan Rebecca dengan hati-hati, karena Rebecca bersikeras untuk memakai high heels padahal Azka sudah melarangnya, kewaspadaan Azka semakin meningkat.
"Mobilnya sudah siap Tuan"
"Mansion Nenek juga sudah dibersihkan?"
"Sudah Tuan"
"Rebecca alergi dengan bunga mawar, sudah juga dibereskan?"
"Sudah Tuan"
"Baiklah Terimakasih"
Bodyguard membungkuk hormat, jarang-jarang Azka bersikap baik kepada mereka.
Memang semua orang mengira Azka adalah orang baik, dia selalu tersenyum dan menebarkan aura positif kepada orang yang ditemui. Berbeda saat Azka mulai masuk kedalam markas Black Rose, dimana berisikan orang-orang yang mencari masalah dengannya.
"Silahkan masuk Mrs. Casio" Ucap Azka mempersilahkan Rebecca masuk kedalam mobil.
"Thank you Mr. Casio"
Karena perjalanan jauh, Azka memilih untuk tidak menyetir mobil sendiri. Laki-laki itu merebahkan kepalanya ke paha dan wajahnya menghadap perut Rebecca yang asik mengunyah buah anggur merah. Sesekali Rebecca menyuapi Azka.
"Rebecca, bagaimana kalau anak kita kembar?"
"Bukankah akan semakin lucu? Aku sanggup melahirkan lima anak untukmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
3A
Teen FictionArka, kakak pertama di antara mereka bertiga. Tampan, cuek, pintar, sayang Aura. Azka, kakak kedua. Tampan, jahil, fucekboy, sayang Aura. Aurora, atau sering dipanggil Aura. Si bungsu kesayangan keluarga dan kakak-kakaknya. Apapun permintaannya, s...