3A - 57

9.9K 1.4K 377
                                    

Follow Leecikiciki

Mature content🔞

Ingat!!! Mature content gak harus tentang sex ya....

Eh tapi, gk tau menurut kalian ini mature content atau bukan, menurut ciki ini mature content sih

Chapter ini lumayan banyak, harus spam sih gak mau tahu

Btw chapter ini full Azka moment, awas gumoh.








***








Suasana menjadi hening, Arka dan Tasya saling bertatapan dengan wajah bingung. Apa yang harus mereka katakan?

Disaat seperti ini Arka sangat membutuhkan kehadiran Zero dan Violet. Arka berdoa semoga Zero dan Violet cepat datang dan menjelaskan apa yang terjadi.

Azka bergerak berusaha untuk duduk, beberapa suster membantunya.

"Eehh, omong-omong, Kau tidak ingin menyapa putramu?" Arka berdehem setelah mengucapkan basa-basi tadi, suaranya sedikit bergetar membuat Azka semakin menajamkan tatapannya.

Azka beralih menatap bayi kecil dihadapannya sedang berusaha memasukkan jari-jari mungilnya kedalam mulut.

"Tuan, susu formula Tuan Muda sudah siap" Ucap Bibi Marine setelah masuk kedalam kamar Azka.

Bibi Marine menoleh terkejut melihat Azka yang sudah siuman, wanita berusia setengah abad itu berlari dan segera memeluk Azka. Kedua matanya meneteskan air mata terharu. Sejak 3A masih bayi, Bibi Marine selalu membantu Violet merawat ketiga anaknya.

"Puji tuhan, Tuan Azka sudah sadar"

Azka tersenyum kecil dan membalas pelukan wanita tua itu.

"Terimakasih Bibi, Azka baik-baik saja"

Bibi Marine melepas pelukannya dan segera undur diri untuk menyebarkan berita sadarnya Azka ke penjuru mansion.

Azka menatap Arka. Arka menelan ludah melihat Azka sedang tersenyum kepadanya. Tidak, itu bukan senyuman yang baik, itu menandakan sesuatu yang bahaya.

"Susu formula ya? Apa Rebecca meninggal?"

Tasya langsung terbatuk-batuk, tidak menyangka Azka akan pertanyaan Azka yang blak-blakan. Seharusnya dia tidak terkejut karena Azka memang memiliki mulut seperti itu sejak remaja.

Arka mengedikkan bahu acuh, laki-laki itu menggendong Theo dan membawanya menuju Azka. Membaringkan tubuh mungil Theo disamping Azka dan membuat Azka semakin leluasa untuk menatap Theo.

"Hei nak, apa Mamamu meninggal?" Tanya Azka sambil menatap Theo.

Bayi yang tidak tahu apa-apa itu menggeliat, kedua tangan mungilnya bergerak berusaha menyentuh tangan Azka.

"Berikan susu itu"

Tasya memberikan susu formula yang masih hangat itu kepada Azka.

Azka menatap tangan kanannya yang terasa lemah untuk bergerak, bahkan untuk mengambil botol susu yang Tasya berikan.

"Tangan dan kakimu patah, tidak terlalu parah. Kemungkinan butuh waktu satu minggu lagi agar Kau bergerak dengan bebas" Jelas Arka.

Azka mengangguk paham, dia membuka tutup botol susu dan memberikan susu formula itu kepada putranya.

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang