3A - 27

20.2K 2.3K 236
                                    


Assalamualaikum wr.wb. 

gimana kabarnya kalian? semoga sehat selalu ya

maaf banget ciki lama update, sekolah online tuh tugasnya lebih ribet dari pada masalah hidup. 11 12 lah sama ribetnya.

Part ini juga sedikit, 1050 words. maaf banget....

kalau kalian bingung sama part ini, bisa cek ulang part sebelumnya.



happy reading!




Tasya tidak pingsan, dia hanya tidak sadarkan diri saja. Yang membuat Arka panik bukan main, laki-laki itu menepuk pipi gembul Tasya berulang kali. Berharap pemilik pipi akan bangun.

"Tasya, Kamu kenapa sih? Bangun hey"

Arka membaringkan tubuh Tasya ke ranjang, memperhatikan wajah gadis itu yang tampak memerah. Kenapa ya?

"Arka, Kamu apain anak Tante?" Farissa muncul tanpa aba-aba.

Wanita itu mengusap perut buncitnya sambil menatap Arka yang sedang memperhatikan sudut kamar, tampak berpikir.

"Arka peluk Tasya, terus tiba-tiba dia pingsan" Untuk saat ini, otak pintar Arka tidak bisa diajak bekerja sama. Laki-laki itu pada akhirnya menjawab dengan jujur pertanyaan Farissa.

Farissa melongo mendengar jawaban Arka, wanita itu segera berjalan mendekati putri kesayangannya. Mengecek wajah Tasya yang memerah merona, dan mengecek suhu tubuhnya. Wanita itu menggeleng kecil.

"Gak apa-apa, biarin aja. Kamu ganti baju sana, bau kecut" Farissa mengusir Arka untuk segera keluar dari kamar.

Arka mengendus bau badannya,

"Harum kok"

---

Azka menuntun Kania berjalan, sebelah telapak kaki yang tergores pecahan kaca membuat Kania kesusahan berjalan.

"Udah dibilang, Aku gendong aja biar gak sakit" Oceh Azka dengan alis mengkerut.

Kania menatap Azka dengan alis mengkerut juga.

"Kamu ngebet banget mau gendong Aku, kenapa sih?"

Biar enak. Batin Azka.

"Biar Kamu gak kesakitan sayang, apa sih susahnya nurut sama calon suami?"

"Idih, emang Aku mau nikah sama Kamu?"

Azka memegang dadanya dengan ekspresi wajah kesakitan.

"Masa' Kamu nolak orang kaya plus ganteng kayak Aku sih?"

"Percuma kalau masih suka lirik sana-sini"

Azka langsung mingkem. Dia merasa tertohok dengan ucapan Kania.

"Enggak lagi deh, Aku bakal berubah buat Kamu"

Kania masuk ke dalam mobil Azka setelah laki-laki itu membukakan pintu mobil. Dan mempersilahkan Kania duduk dengan nyaman.

"Berubah kayak gimana?"

Azka diam sebentar, menyalakan mesin mobilnya dengan raut wajah tenang.

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang