Oyasuminasai
Lama ya? Maapin atuh
Yg belum follow akun ini dipersilahkan untuk segera follow. Kenapa dipaksa follow? Gak papa sih, maksa aja. Leecikiciki
***
Azka menyuapi Rebecca buah apel, sesekali Azka mengelus rambut Rebecca yang kini bersandar di dada bidang Azka. Tidak ada yang berbicara karena fokus menonton sebuah film. Azka menatap layar televisi malas, tidak berminat dengan film yang ditayangkan.
"Tidak ada tempat yang ingin Kau kunjungi?" Tanya Azka yang dibalas gelengan oleh Rebecca.
"Tidak, aku ingin bermalas-malasan hari ini"
"Mansion Nenek Fira sudah aman, Kau ingin kembali lagi kesana?"
"Mau!!"
Azka tersenyum melihat Rebecca yang tampak bersemangat. Karena Azka menyadari Rebecca terlihat sedih sejak semalam.
"Kalau begitu kemasi barang-barangmu"
"Hanya 10 menit, tunggu ya"
"Okay bby"
Azka mengambil ponselnya dan menghubungi Rian untuk menyiapkan mobil untuk mereka.
Meskipun Azka sedikit bodoh, tapi dia menyadari ada sesuatu yang disembunyikan oleh para bodyguardnya. Apalagi Rebecca sejak malam tidak cerewet seperti biasanya.
Apa Rebecca bertemu dengan Kania? Gumam Azka sambil mengernyit. Dia harus mencari tahu sendiri.
"Sudah, ayo"
Azka mengangguk dan menjulurkan tangan kirinya agar Rebecca bisa menggandengnya. Mereka berdua keluar dari kamar hotel dan diikuti beberapa bodyguard tampan yang setia di belakang.
Kaca mata hitam yang mereka gunakan bukan kaca mata biasa tentunya, kaca mata itu bisa memperlihatkan pemakai sebuah cahaya merah yang ditandai saat melihat alat dan benda tajam.
"Tuan Muda, corporate owner sedang menunggu di depan departmen hotel" Ucap Rian dengan suaranya yang deep.
"Baiklah"
Azka sambil membenarkan kaca mata hitam yang sama dengan para bodyguard, semata-mata untuk menjaga Rebecca yang sedang hamil.
"Bby, sepertinya Aku berubah pikiran" Ucap Rebecca memunculkan pertanyaan di otak Azka.
"Hm?"
"Aku ingin pergi ke mall, Aura merekomendasikan sebuah mall padaku, jaraknya tidak jauh dari sini. Apakah boleh?" Wanita hamil itu mengedipkan matanya berulang kali untuk meluluhkan hati Azka.
Azka mengelus dada menahan keimutan wanita dihadapannya sekarang.
"Of course, Kau boleh belanja sesukamu, apapun yang Kau mau, anything for u bby"
"As usual, thanks bby"
"My pleasure"
Azka mengerjap, menatap seorang wanita yang ia kira berusia 30 tahun, sedang tersenyum kepadanya dengan sangat manis. Laki-laki kardus itu berdehem menyadari cubitan kecil Rebecca di lengannya.
"Halo Tuan Azka, senang bertemu dengan Anda"
Ucap Mita sambil menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Azka, dan Azka membalas jabatan tangan tersebut. Mita, Seorang corporate owner atau bisa disebut pemilik hotel yang Azka singgahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
3A
Teen FictionArka, kakak pertama di antara mereka bertiga. Tampan, cuek, pintar, sayang Aura. Azka, kakak kedua. Tampan, jahil, fucekboy, sayang Aura. Aurora, atau sering dipanggil Aura. Si bungsu kesayangan keluarga dan kakak-kakaknya. Apapun permintaannya, s...