3A - 75

6K 734 35
                                    

Aura memperhatikan putra tunggalnya dari atas kepala sampai ujung mata kaki, seseorang yang menjadi objek penglihatan Aura kini berdiri dengan senyuman penuh makna.

"Kemarin Kau meminta adik, sekarang Kau meminta dijodohkan?"

Zayn mengangguk dengan menggemaskan.

Evin yang berada di sebelah Aura hanya bisa menghela nafas lelah, tidak habis pikir dengan isi otak putra tunggalnya itu.

"Kenapa sampai minta dijodohkan? Memangnya Kau ragu dengan ketampananmu sampai menyerah seperti itu?" Aura bertanya dengan pertanyaan yang agak menohok hati mungil Zayn.

"Bukan seperti itu Ma, Aku ingin Papa menjodohkanku dengan anak dari kolega bisnisnya. Kalau bisa pewaris perusahaan, hidupku bisa terjamin jika bersamanya" Ucap Zayn dengan begitu serius.

Sudut bibir Aura berkedut, dia sebenarnya ingin tertawa tapi harus menahannya.

Sedangkan Evin langsung memikirkan para teman-teman sebisnisnya yang memiliki seorang putri yang cantik.

"Kenapa tiba-tiba berpikir seperti itu?" Giliran Evin yang bertanya.

"Apakah Papa belum tahu? Tadi pagi Theo mendapat hadiah dari Krystal Adelson, jam tangan mewah yang hanya ada 5 di dunia ini"

"Mama juga bisa membelikanmu,"

"Pokoknya Aku ingin Papa menjodohkan Aku dengan anak dari teman Papa, titik"

Zayn berlari menuju kamarnya sambil berlari dengan kaki jenjangnya yang sedikit di hentak-hentakkan.

Aura dan Evin menghembuskan nafas bersamaan, merasa lelah.

"Apa ini bisa dibilang bahwa Zayn sedang iri kepada Theo?" Gumam Aura menatap Evin penuh tanda tanya.

"Zayn bukan tipe orang yang mudah merasa iri seperti itu, dia hanya menginginkan suatu hal yang baru dan menurutnya menyenangkan"

Aura menghela nafas lelah.

"Putra kita memang beda dari yang lain, anak mana yang minta dijodohkan di zaman sekarang ini, kalaupun dijodohkan itu pasti keinginan orang tuanya" Aura menyandarkan kepalanya ke bahu Evin.

"Aku mengenal seseorang yang mempunyai anak perempuan, usianya lebih tua dari Zayn. Kurasa itu bagus karena mengingat sifat kekanakan Zayn, itu bisa membimbingnya menjadi lebih dewasa" Ucap Evin yang mendapat respon anggukan dari Aura.

"Mari buat janji dengan mereka, besok adakan pertemuan"

Seaneh-anehnya Zayn, dia tetap putra dari Aura dan Evin yang apapun permintaannya akan dikabulkan.

***

"Theo harus patuh apa yang grandma perintah"

"Baik grandma"

"Di dunia ini ada banyak perempuan cantik dan pintar, Kamu bisa memilih sesuka hatimu, kecuali Athena. Theo paham?"

Theo mengangguk patuh, "Theo paham, grandma".

Ini bukan pertama kalinya Violet menyuruh perempuan yang Theo sukai, dulu juga pernah karena sebuah alasan yang Theo sendiri tidak mengetahuinya. Bagi Theo hal seperti ini tidak sulit, seperti yang Violet perintahkan bahwa dirinya hanya perlu menjauh dari Athena.

Theo yang sedang bermanja-manja dengan Violet memejamkan kedua matanya saat tangan Violet mengelus halus rambutnya.

"Bagaimana dengan Krystal?"

3ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang