Sekali lagi ciki ingatkan, cerita ini rating dewasa⛔
***
Azka dan Aura sontak menoleh menatap Arka yang membuang muka enggan menatap Nyra.
Putra sulung Casio itu berdiri dan berjalan menjauh, Nyra berjalan mengikuti Arka dari belakang.
"Kau mau mengatakan hal yang sama?"
"Kau tahu itu, Aku mencintaimu Arka. Apakah Kau tidak melihat ketulusan hatiku selama hampir lima tahun ini?"
"Tidak, Aku hanya melihat kalau Kau menyukaiku karena Aku CEO bukan? Apalagi Kau tahu latar belakang keluargaku"
Ainyra diam di tempat, perkataan Arka barusan berhasil menohok hatinya. Arka tersenyum kecil.
"Apa Aku salah?"
"Tidak, Kau benar. Aku menyukaimu karena Kau kaya. Tapi Arka, rasa suka ini sudah berubah menjadi Cinta. Aku sangat mencintaimu"
"Aku tidak bisa membalas perasaanmu, maaf"
"Kalau begitu tinggalkan bocah itu, Aku yakin Kau bisa membalas perasaanku saat Kau berhasil meninggalkan bocah cecunguk seperti Tasya itu"
Arka masih diam, wajah datarnya tidak berubah sejak Nyra membuka mulut.
"Tasya bocah cecunguk? Yang benar?"
Bukan Arka yang bicara, dibelakang Arka ada Aura yang tampak terkejut dengan ucapan Ainyra. Di samping Aura ada Azka yang menatap Ainyra seperti kuman.
"Aku terkejut karena Kak Nyra berucap seperti itu, Aku pikir Kak Nyra orang yang baik"
"Aura, Kau menyetujui hubungan Arka dan Tasya? Bukankah Kau lebih dekat denganku selama lima tahun ini?"
"Kita dekat? Sepertinya hanya Kak Nyra yang beranggapan seperti itu"
"Ah jadi begitu, Kau sama saja seperti Tasya si cecunguk itu?"
"Aura cecunguk?" Aura memiringkan kepala, berusaha menahan amarah karena ucapan tidak sopan gadis dihadapannya.
"Ya, kalian berdua adalah bocah cecunguk. Aku mendekatimu agar Aku bisa dekat dengan Arka, dan tiba-tiba bocah cecunguk lain datang dan mengambil Arka begitu saja dariku"
"Aura adalah bocah cecunguk?" Masih dengan memiringkan kepala, Aura kemudian tergelak keras. Suara gelak tawanya entah kenapa membuat Azka merinding.
Sebelum Azka bergerak untuk menghampiri Ainyra. Aura lebih dulu menghampiri Ainyra dan menjambak rambut panjang Nyra dengan senyuman seperti psychopath. Jambakan Aura yang keras membuat tubuh Nyra berputar arah dan membuat Arka dan Azka melihat senyuman Aura.
Arka dan Azka terkejut karena sekilas mereka melihat senyuman Aura yang mirip dengan mendiang Nenek Fira.
"Berani sekali mulutmu menghinaku dan juga calon kakak iparku"
Arka tertegun mendengarnya, Aura tidak sepenuhnya membenci Tasya.
PLAK!

KAMU SEDANG MEMBACA
3A
Teen FictionArka, kakak pertama di antara mereka bertiga. Tampan, cuek, pintar, sayang Aura. Azka, kakak kedua. Tampan, jahil, fucekboy, sayang Aura. Aurora, atau sering dipanggil Aura. Si bungsu kesayangan keluarga dan kakak-kakaknya. Apapun permintaannya, s...