20

1.1K 183 0
                                    

Alana dan Adrian sudah 6 bulan jadian, ini rekor terlama Alana berpacaran. Selama ini hubungan mereka lancar-lancar saja. Kecuali saat dimana Adrian protes karena kedekatan Alana dengan gengnya.

Adrian tak dapat menerima jika Alana dekat dengan cowok selain dirinya, walupun itu berstatus teman. Katakanlah ia posessif, tapi ia merasa terancam dengan adanya teman-teman Alana. Apalagi yang bernama Edgar. Itulah makanya ia tak pernah bisa masuk dalam pergaulan Alana dan gengnya. Ia seolah membangun benteng diantara mereka.

Terus terang hal itu membuat Alana sangat bersedih. Ia sangat berharap kekasihnya bisa rukun juga dengan teman-temannya. Ia takkan bisa memilih salah satu diantara mereka. 

"Lagi apa, sih?" Adrian kesal karena sedari tadi Alana mengabaikannya. Gadis itu malah sibuk terus dengan ponselnya.

"Aku lagi ngobrol sama temen-temen aku di grup chat, Mas." Alana menjawab sambil terus sibuk dengan ponselnya.

Adrian segera merebut ponsel itu dan melemparnya ke jok belakang. Alana melotot kesal.

"Mas!"

"Udah aku bilang jangan nyuekin aku saat kita lagi berdua."

"Tapi itu ...."

"Jadi benda itu lebih penting dari aku? Baiklah, aku antar kamu pulang, kita nggak jadi nonton. Sesampainya di rumah kamu bebas chat sama teman-teman kamu itu, gimana?"

Alana diam, ia tak menjawab perkataan Adrian. Kalau ia sampai meladeninya yang ada akan berujung pada pertengkaran. Ia terlalu malas bertengkar dengan Adrian, kalau sudah begitu Adrian akan menghindari dirinya dua hari ke depan. Adrian ingin mereka introspeksi diri. Dan itu sangat menyiksa Alana. Ia tak tahan jika tak mendengar suara Adrian, walau hanya dua hari saja.

Katakanlah Alana bucin, ya dia mengakui. Ia tak pernah seperti ini dengan pacar-pacarnya terdahulu. Mereka bisa putus dengan mudah karena pertengkaran kecil. Yah, namanya juga cinta monyet.

Tapi tidak dengan Adrian, Alana amat takut kehilangan cowok itu. Ia bahkan sudah kebal dengan ledekan teman-temannya. Ia rela dikatai bucin.

Sebenarnya Adrian adalah sosok kekasih yang sangat setia dan juga sayang padanya. Hanya saja ia sangat pencemburu dan posessif, sejujurnya hal itu membuat Alana jengah. Tapi apa mau dikata, ia tak siap jika harus kehilangan Adrian dalam waktu dekat ini.

Alana paham, sifat Adrian yang seperti itu karena ia baru pertama kali memiliki kekasih. Terus terang itu membuat Alana bangga. Ia adalah cewek pertama yang dicintai Adrian, semoga pertama dan terakhir, Aamiin.

"Mas, besok anak-anak ngajak ngumpul. Kita mau makan-makan." Alana mencoba membujuk Adrian. Ia sangat berharap kali ini Adrian mau berbaik hati dan mengijinkannya pergi. Sudah lama ia tak berkumpul dengan teman-temannya.

"Padahal besok aku mau ngajak kamu jalan."

"Lusa 'kan bisa, Mas?"

"Kamu lebih mentingin mereka daripada aku?"

"Bukan gitu, akhir-akhir ini kami jarang ngumpul."

"Lan, jujur aku nggak seneng kamu gaul sama mereka." Adrian berkata dengan tegas, ini bukan pertama kalinya ia mengatakan, seharusnya Alana sudah paham.

"Kenapa, Mas?"

"Kamu tanya kenapa? Mereka cowok, kamu cewek. Kamu nggak ngerasa risih?"

"Tapi kami udah sahabatan sejak lama."

Adrian tersenyum sinis mendengar alibi Alana yang itu-itu saja. Mau berapa kali pun Alana mengatakannya, tetap ia takkan bisa menerimanya.

"Aku nggak percaya ada persahabatan yang murni antara pria dan wanita."

"Tapi, Mas ...."

"Kamu jauhin mereka demi aku, bisa?"

Teman Tapi Mupeng (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang