Chapter 6: IMPRESSED

2.1K 109 2
                                    

Aku ingin berubah
menjadi matahari,
supaya bisa melelehkan
es sepertimu
~Anaya Aretha Rumi

Happy reading
Suara sendok dan garpu yang saling beradu mengisi seluruh ruang makan tersebut, juga terdapat dua pria yang sedang fokus menyantap makanannya.

"Van, suruh dia turun!" Ujar Reza.

Lalu Arvan pergi menuju kamar sang adik. "Al turun, sarapan!" Ujarnya sedikit berteriak, tapi tidak ada balasan dari dalam sana.

"Al? gue masuk ya."

Arvan hanya tersenyum melihat wajah Al yang sedang tertidur pulas, ia masih sama seperti sepuluh tahun yang lalu, selalu tertidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya hingga hampir tak terlihat.

"Al..al..banguunn!!" Arvan sedikit mengguncang tubuh Al.

Al mengerjapkan matanya beberapa kali karena silau dari arah jendelanya
"Engghh..ngapain lo disini?"

"Ya bangunin lo lah bego, lo apain lagi tu muka? gue tau semalem lo balapan, terus pada berantem kan sama anak EAGLE." Lanjutnya.

"Berisik lo!"

"Gue berisik kaya gini juga demi keselamatan lo Al, asal lo tau gue masih pengen liat lo hidup."

"Tapi ayah engga."

"Lo masih percaya sama omongannya? ayah dulu bilang pengen lo pergi itu karena kelakuan lo yang selalu bikin dia marah!" Bentak Arvan.

"Apa kelakuan gue dulu yang buat dia marah?"

"Kejadian lo sama Axel."

Al terdiam, ia jadi teringat kembali dengan kejadian itu.

Flashback on

3 tahun yang lalu

"Heh! Al lo gak mau latihan basket?" Ucap Barra sahabatnya.

"Engga, gue harus pulang, ayah nyuruh pulang cepet." Lalu Al pergi tapi langkah nya terhenti oleh teriakan Axel.

"Woy mau kemana lo? takut duel ama gue hah hahaha." Ujar Axel dan kedua temannya.

"Ngapain pulang cepet bunda lo ga lagi nungguin di rumah Al, kan udah mati gara-gara lo." Lanjut axel.

"Kenapa ga terima? emang kenyataannya kan? abang lo sendiri loh waktu itu yang bilang." dan sekarang Fikri yang berbicara.

Barra langsung menahan pergerakan tangan Al saat dia ingin memukul Axel.
"Udah Al lo jangan bikin masalah sama mereka!"

"Oh iya bukan cuma bunda lo ya yang pergi karena ulah lo, tapi adik lo juga, kok lo masih disini sih ga di penjara? pembunuh ga boleh sekolah disini nanti murid di sini pada mati juga lagi." Ujar kembali Axel memancing supaya Al marah, hal itu berhasil, Al memukulnya hingga Axel pun menyerah.

***

Sesampai di rumah Al langsung disambut oleh Reza dengan kedua tangan yang telah dilipat di dada dengan tatapan tajamnya.

EXONERATE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang