Chapter 17: MINTA MAAF

2.1K 107 8
                                    

Maaf,ratu tak ingin bersaing
dengan sampah
~Anaya Aretha Rumi

Happy reading
"PMR woy!" ujar Barra sedikit meninggi.

"Bagian lo Nay, itu kelas 11," Elsa yang sedang berjaga di kelas 12 menyuruh Naya yang sedang berdiri bertugas dibelakang .

Naya sedikit kesal, ia kira upacara kali ini tidak akan ada yang tumbang. "Iyaaa, tandu cepetan!"

Naya menghampiri untuk membatu siapa orang yang pingsan itu, betapa terkejutnya ia saat melihat sang empunan itu ternyata Alden. Lelaki yang sering membuatnya kesal kini sedang terkulai lemas di bawah teriknya panas dengan wajah piasnya.

"Malah bengong lo, bantuin!" ujar Adit.

***

Al masih saja enggan untuk membuka matanya, dan kini Naya yang tak jauh dari ranjang UKS masih sibuk membaca novel kesayangannya sambil sesekali mengecek keadaan lelaki yang masih setia memejamkan matanya itu.

"Ganteng si, tapiiii..." ujar Naya pelan sambil menatap lekukan wajah Al dengan netranya tanpa kedip, namun justru terpotong saat Al tiba-tiba perlahan membuka matanya.

Al menatap Naya lekat. "Tapi apa?"

Pertanyaan lirih itu membuat Naya terkejut. "Hah? anuu tapii..ii sayangnya lo tadi pingsan sih tapi syukur dah kalo udah sadar, gue kira lo modar," ngeles Naya gugup.

"Ko gak ngapa-ngapain gue kan?" ujar Al dingin.

Naya melotot. "Dih, kagak napsu gue."

Lalu Al terbangun dari baringannya, ia menyandarkan kepalanya sambil memejamkan mata, pening di kepala dan juga tubuh lemasnya masih saja seperti sebelum ia tumbang.

"Kenapa?" tanya Naya sedikit khawatir dengan raut wajah Al yang seperti menahan sakit.

"Gapapa."

"Minum dulu ni obat!" Naya menyodorkan minum dan juga 2 butir obat.

Al turun dari brangka. "Diem lo mau kemana? minum dulu ini," tukas Naya.

Saat kakinya berpijak pada lantai UKS ia sedikit limblung dan menyeggol gelas berisi air yang sedang di pegang Naya. Naya terkejut, bukan karena Al yang tiba-tiba limblung tapi karena air tersebut tumpah mengenai novel yang masih terbuka di atas pangkuan kakinya.

PLAK!!!

Tamparan keras kembali Al rasakan, ia lalu memdudukan tubuhnya saat pusing nya kembali bertambah karena Naya dan juga terkejut dengan Naya yang tiba-tiba menamparnya.

"GUE BILANG DIEM YA DIEM BEGO!"

"Aaaaaa novel gueee basah kan jadinya!"

"HEH! SELAIN NYUSAHIN LO JUGA HOBI BANGET BIKIN GUE KESEL YA!!!" bentakan Naya hanya dibalas dengan tatapan sayu dari Al.

Tak lama dari itu Barra datang. "Kenapa teriak-teriak Nay?"

"Tanya aja ama dia," ujar Naya kesal lalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Ada apaan si?" Barra bingung dengan situasi ini.

EXONERATE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang