Selamat malam👋🏼
Jangan lupa bacanya rebahan
dan didampingi makanan
⛓Happy reading
"Ingat, kamu harus deketin dia terus," ujar pria paruh baya yang sedang menyantap makanannya."Pah, sebenernya aku gak minat sama sekali sama cowok kaya dia, dia itu justru saingan aku pah," jawab anak gadis itu kesal.
"Ingat sayang, perbuatan ayahnya itu sudah buat keluarga ini hancur."
"Tapi kan yang bermasalah ayahnya, dan itu juga masa lalu ayah kan? terus kenapa jadi harus aku yang deketin anaknya?"
"Cuma itu cara supaya kamu gak gampang diketahui, kalo sampe terjadi sesuatu sama anak itu. Setelah dia mati, kamu bebas ngelakuin apapun yang kamu mau, papah janji."
Gadis itu memutar matanya malas. "Terserah, papah tau? pacar aku juga benci sama dia tau, tapi papah malah justru nyuruh aku buat ngedeketin, nanti kalo aku putus gimana?"
"Bagus lah, pacarmu itu bakalan makin benci sama dia, dan kemungkinan bukan papah yang bakal bikin dia mati, tapi pacarmu," ujar pria itu sambil mengelus lembut surai putrinya.
***
Al kini sedang melajukan motornya, kali ini ia berangkat lebih awal dari biasanya, dia sama sekali sudah tak ingin bersarapan bersama keluarganya termasuk ayahnya. Namun kini ia merasa ada yang membuntutinya, seketika Al langsung menambah kecepatan motornya, dan itupun justru membuat beberapa orang yang mengikutinya kewalah mengejar.
Al memarkirkan motornya di warung belakang sekolah guna terbebas dari orang tak dikenal yang mengikutinya tadi, perjalanan dari jalanan besar ke arah gerbang bisa dibilang sedikit jauh, apalagi dari warung. Al berhati-hati menuju gerbang sekolahnya, ia masih bisa melihat kedua orang tadi yang mengikutinya sedang melirik kesana-kemari seperti sedang mencari sesuatu, namun di perjalanan Al melihat Naya yang sedang berjalan sendirian didepan sana, karena kedua orang itu berada sedikit jauh dibelakangnya, ia langsung menarik Naya, Al tau jika kedua orang itu adalah anak EAGLE. Mereka pasti akan berbuat sesuatu pada gadis itu, karena Naya mantan dari salah satu anggotanya.
"Heh siapa lo!" Naya menjerit terkejut, karana tiba-tiba seseorang menariknya ke belakang semak-semak.
"Diem!" Al meletakan jari telunjuknya di bibir Naya yang lembut, agar empunan tak mengeluarkan suara. Naya menurut, kini ia hanya bisa menatap wajah Al yang terlihat panik dihadapannya, namun ketampanannya lah yang kini sedang Naya fokuskan.
"Mana anjir dia kaga ada," ujar salah satu anggota EAGLE.
"Tapi sumpah gue liat dari sana tadi dia jalan dibelakang cewe,"
"Yaudah cabut aja!"
Merasa posisi sekarang aman, Naya langsung mendorong tubuh Al dan membuat Al yang sedang tak seimbang pun jatuh terduduk.
"Lo ngapain sih ger tiba-tiba narik terus ngajakin gue ngumpet?"
"Nyelamatin lo," jawab Al dingin, tapi itu membuat hati Naya sedikit hangat.
"Emang itu tadi orang siapa?"
"Lo mantan Deon Nay," jawaban Al sama sekali tak nyambung dengan pertanyaan Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXONERATE [End]
Teen FictionRefalden Dakara, hanya seorang lelaki dengan sejuta luka, lelaki yang merasa dirinya tak begitu bermakna, dingin, datar tanpa peduli dengan sekitar. Hidupnya tak bercahaya, hanya putih, hitam, dan abu-abu saja. Kadang ia selalu bertanya-tanya, meng...