Usahamu sia-sia, jika kau
mengejar perhatian seseorang,
namun yang kau dapat
kebencian dari semua orang
~Baskara Raditya
⛓Happy reading😉
Semilir angin malam terus menghampiri seorang laki-laki yang sedari tadi sibuk memainkan alat musik gitarnya, ia terus memainkannya sambil sesekali ia menatap langit malam yang entahlah, mungkin malam ini langit tengah bersahabat dengan suasana hatinya yang sedang baik-baik saja.
Di lain sisi, gadis yang sedang sibuk dengan benda persegi panjang itu merasa ada suara alunan musik yang datang dari arah jendela kamarnya. "Malem-malem gini mainin gitar, ganggu orang mau tidur aja." Gerutu Naya pelan.
"Pasti si es doger nih, HEH!!" Ujar Naya tiba-tiba keluar dari balkonnya.
Al yang sedang asik pun sedikit terkejut dengan hal itu "Njing!" Umpatnya pelan.
"Eeehh kasar! berisik tau ganggu gue bocan aja." Sewot Naya.
Al pun beranjak dari duduknya dan masuk kedalam kamarnya, tapi langkahnya terhenti oleh ucapan Naya.
"Mau kemana siih, udah duduk lagi sana."
"Kata sebelumnya."
Naya bingung dengan ucapan Alden yang aneh. "Hah?ngomong apa sih, kaga paham gue sumpah sama bahasa kera lo Al."
Al menggerakkan matanya malas.
"Lo bilang gue ganggu lo kan?" Naya mengangguk."Yaudah gue pergi," lanjutnya.
"Yaelah baperan amat lo kaya anak gadis,"
"Oh ya, tadi waktu gue nyanyi di sekolah lo kan orang yang ngintipin dari pintu?iya kan, kan kan kan?" ujar Naya dengan nada menggoda.
"Bukan"
"Cemen lo, lo gabakalan bisa bohong sama gue jamal!" ujar Naya dan dibalas tatapan tajam oleh Al.
"Iya itu gue," ujar Al sedikit lembut dari biasanya mungkin bisa dibilang pasrah, dan hal itu membuat Naya gemas dengannya.
"Terpesona kan lo sama suara gue? bagus kan, udah ke suara Beyonce belum?" dengan pedenya Naya berucap.
"Kaga," balas Al kembali dingin.
"Jahat lo mah ah, omongannya kaga di filter, gue udah ngantuk bye!" dan Naya langsung memasuki kamarnya sedikit kesal, dan Al hanya tersenyum tipis sangat tipis hampir tak terlihat, ia sedikit gemas dengan tingkah aneh gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXONERATE [End]
Teen FictionRefalden Dakara, hanya seorang lelaki dengan sejuta luka, lelaki yang merasa dirinya tak begitu bermakna, dingin, datar tanpa peduli dengan sekitar. Hidupnya tak bercahaya, hanya putih, hitam, dan abu-abu saja. Kadang ia selalu bertanya-tanya, meng...