"Ririn!"
Gadis itu menoleh ketika namanya disebut, kemudian bibirnya otomatis membentuk lengkungan indah ketika tau siapa yang memanggilnya.
Tanpa banyak berpikir, ia segera menghampiri gadis itu.
"Kelamaan ya?" Tanya Ririn pada Liv.
Perempuan itu menggeleng "Engga kok. Eh tapi... Baju kita kok warnanya samaan gini?"
Ririn melihat ke arah bajunya.
"HAHHAHA iya juga ya! Udah kayak BA shopee tau ga sih??" Ririn tertawa karena baju mereka sama-sama berwarna oranye.
Kemudian Ririn langsung menggandeng tangan Liv, kepribadian Liv dan Ririn memang cukup berbeda. Misalnya Ririn sangat menyukai skinship apapun jenisnya, Liv benar-benar menghindari.
Tapi karena Liv sudah memaklumi kepribadian Ririn, ia jadi tidak menghindar saat gadis itu menggandeng tangannya.
"Kemana dulu ya enaknya?" Tanya Ririn.
"Mau kesitu dulu ga?" Liv menunjuk salah satu toko aksesoris.
"Boleh! Ayo!" Ririn langsung menarik tangan Liv untuk masuk ke toko tersebut.
Mereka melihat-lihat kutex dan berakhir membeli produk dari merk yang sama tapi warnanya berbeda. Liv memilih kutex berwarna hitam dengan glitter, dan Ririn memilih kutex berwarna violet.
Mereka juga membeli ikat rambut kembar, dan Ririn sengaja membelikan Liv liptint warna oranye kemerahan karena menurutnya wajah Liv memang cocok dengan warna warna terang.
"Tuh kan bagus!" Ririn langsung tersenyum bangga ketika berhasil memoles bibir polos Liv dengan liptint yang ia sarankan.
Liv menatap cermin, ia belum terbiasa memakai alat-alat make up seperti itu "Aneh rasanya"
"Jangan dijilat!!" Ririn langsung merapikan kembali liptint yang sedikit hilang karena Liv agak risih dan berniat menghapusnya.
"Aneh tau..." Ririn terus menyentuh bibirnya sendiri.
"Ga aneh, Liv! Cantik! Serius deh! Coba aja tanya ke Yoshi" ucap Ririn.
Akhirnya Liv selfie, kemudian mengirimnya pada tunangannya itu. Sesuai dugaan Ririn, Yoshi langsung memuji Liv.
Karena nyatanya memang cantik kok!
Setelah dari toko aksesoris, Ririn dan Liv makan di salah satu restoran cina yang katanya sih punyanya Darren.
"Setiap temennya kak Darren dikasih diskon spesial ya?" Tanya Liv ketika melihat Ririn memilih banyak sekali makanan.
"Iya. Tapi sebenernya gue lagi pake vouchernya Kak Nana. Soalnya yang punya voucher ini cuma temen-temennya Kak Darren doang, gue kan bukan temennya" jelas Ririn.
Liv mengangguk paham "Kayaknya seru banget ya punya banyak temen...?"
Ririn mengerutkan dahi "Jangan gitu dong ngomongnyaaa... Anggep aja temennya gue sama temennya Yoshi itu temennya lo juga."
Liv terkekeh "Engga... Bukan gitu. Maksudnya seru aja bisa sekolah normal, ketemu temen, ngerasain jatuh cinta secara natural tanpa paksaan... Ya... Seru aja keliatannya"
"Yang penting sekarang lo bahagia kan??" Tanya Ririn.
Liv mengangguk "never be happier."
"Nah... Kalo gitu ga usah mikirin apa yang orang lain punya, karena nyatanya orang-orang yang kelihatan hidupnya mulus belum tentu dia baik-baik aja" ucap Ririn sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...