"Pagi Al!"
Lelaki itu menoleh dan mendapati seorang gadis dengan senyum yang berkembang di bibirnya.
"... Pagi" jawabnya samar, kemudian ia kembali berjalan.
"Al, nanti lo bisa nemenin gue survey ga?" Tanya Arin yang terus berusaha berjalan beriringan dengan Al meskipun lelaki itu tidak berniat untuk berjalan lebih lambat.
Al nampak menimbang-nimbang "Dimana?"
"Umm... Ga jauh dari kampus kok. Oh atau lo ada acara? Kalo iya gapapa, besok aja" ucap Arin yang masih saja mengikuti Al padahal ia sudah hampir sampai di kelasnya.
Al berhenti berjalan tepat sebelum masuk ke kelas "Bisa. Tapi ga bisa lama-lama"
Arin langsung tersenyum cerah "Okay! Makasih ya! Umm... Nanti gue tunggu di parkiran atau..."
Al hanya mengangguk sebelum dirinya masuk ke dalam kelas.
"Makasih ya Al!" Arin sedikit berteriak dari tempatnya, lelaki itu bahkan tidak menjawab tapi Arin rasanya senang sekali.
Ia berniat untuk kembali ke kelasnya, tapi saat ia berbalik, ia menabrak seseorang.
"Sorry sor—" ucapan Arin terhenti ketika melihat orang yang ia tabrak.
Darren memiringkan kepalanya "Ngapain di sini?"
"Ah... Itu... ketemu temen" Arin menunjuk ke dalam kelas.
Darren mengangkat satu alisnya "Temen? Emang udah dianggep temen sama dia?"
Arin memutus kontak matanya dengan Darren, ia kesal, tapi ia tidak seberani itu untuk menunjukkannya di depan Darren.
Lelaki yang sekarang sedang memakai kacamata itu melipat kedua lengannya di depan dada "Lo tau Bimo orangnya gimana kan? Kira-kira apa yang akan terjadi kalo dia liat lo kegatelan kayak gini? Hm? Mau dipukulin lagi?"
Arin menunduk, mengepalkan kedua tangannya.
"Listen, bitch... Orang yang bakal kena getahnya kalo lo macem-macem sama Bimo itu temen gue. Kalo sampe gara-gara lo Al kena hajar... I swear you'll wish you were dead. Understand?"
Setelahnya Darren masuk ke dalam kelas Al dengan menabrak bahu Arin hingga gadis itu sedikit terhuyung.
"... Damn you" Arin mengumpat pelan, kemudian kembali ke kelasnya.
Mereka tidak sadar bahwa ada orang yang tengah memperhatikan mereka dari kejauhan.
Vic
Boss
I found our targetMarco
Give her a nice presentVic
On my way***
Sekitar pukul 4 sore, Al bertemu dengan Arin yang sudah menunggunya selama 15 menit di parkiran. Gadis itu nampak sumringah saat melihat Al datang.
"Haii!" Arin melambaikan tangannya.
"Langsung aja ya? Keburu gelap" ucap Al sebelum naik ke motornya.
Arin mengangguk pasrah, kemudian ia naik ke mobilnya dan mulai berjalan lebih dulu dengan Al yang mengekor di belakang.
Mereka sampai di sebuah lahan kosong, Arin mulai mencatat hal-hal yang ia perlukan untuk tugasnya.
"Nanti lo bisa tolong bantuin gue buat materi yang ini kan? Soalnya katanya ini lebih diajarin di Teknik Mesin" ucap Arin sambil menunjukkan catatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...