Gema menatap ponselnya, Giselle sama sekali tidak menghubunginya sejak hari itu. Jadi... Semuanya benar-benar selesai?
Ia tertawa pedih karena ia fikir gadis itu memang sudah tidak membutuhkannya lagi. Dan apa yang sedang Giselle lakukan sekarang? Bahagia bersama Mike? Mungkin saja.
Darren Anak Dajjal
Udah sampe gue
Buruan turunGema mengambil kopernya, kemudian turun dan berpamitan dengan para keluarganya.
"Hati-hati ya A~" ucap Gia sambil melambaikan tangan.
"Iya..."
"Kalo mau beli apa-apa, bilang ke Darren aja. Duitnya banyak" ucap Genta setelah anaknya itu menyalami dirinya
"Iya, yah..."
"Jagain Dara ya, A... Kasian dia cewek sendiri" ucap Bundanya itu sambil mengusap pipi Gema.
"Iya bunda... Pasti kok"
"Ya udah, hati-hati" Lia mengecup dahi Gema sebelum lelaki itu keluar dari rumah dan menghampiri mobil Darren yang luar biasa mewahnya.
"Beli mobil lagi lu, cuk?" Tanya Gema pada lelaki yang duduk di kursi pengemudi itu.
"Yoi... Mobil khusus hari ini" Jawab Darren
"Kalo ada duit tuh disumbangin!" Gema menoyor kepala Darren, kemudian masuk ke kursi belakang.
Nana dan Al pisah mobil, berhubung tempat yang mereka mau datengin ini lumayan jauh dan barang bawaannya juga banyak, mereka terpaksa pakai mobil terpisah.
Apalagi kan sayang kalo mobil banyak tapi ga pernah dipake.
"Kita mau kemana sih?" Tanya Gema yang sebenarnya ogah sekali berpergian.
"Ke resort gue" jawab Darren tenang.
"Jauh dong?" Gema bertanya dengan alis terangkat.
Darren mengangguk "Ya... Lumayan. Nanti kalo gue capek lo tukeran nyetir sini"
"Iyee" Gema menyandarkan tubuhnya, kemudian menatap ke luar jendela.
Kalau Giselle saja tidak kenapa-napa saat mereka berpisah, kenapa Gema harus sesedih ini sih?
Bukankah dia harusnya juga biasa saja? Apalagi kan dia yang memutuskan Giselle hari itu, kenapa malah dia yang galau sekarang?
Tapi sebenarnya wajar saja Gema galau... Secara dia masih sangat menyayangi Giselle meskipun ia mencoba mengalah pada keadaan dan membiarkan gadis itu bahagia dengan cara paling tepat.
Kurang lebih 5 jam mereka tempuh untuk sampai di resort milik Darren. Saat sampai di sana, para bodyguard Darren langsung membereskan semua barang-barang yang dibawa Darren dan teman-temannya.
"Wah... Gelo sih, emang dasar crazy rich Indonesian" ucap Nana yang terkagum-kagum dengan pemandangan dan juga resort Darren yang benar-benar indah.
"Ya udah masuk deh yuk, pantat gue pegel anjir duduk 5 jam lebih!" Gerutu Gema yang merasa kebas di bokongnya.
"Bentar, ada yang belum sampe" Dara berucap.
Gema mengerutkan dahi "Siapa?"
"Umm.. nah! Itu mereka!" Dara menunjuk dua mobil yang datang.
Semua orang menatap kedatangan mobil itu sampai orang-orang yang ada di dalam keluar satu persatu.
"OMGGGG!!!!!!!! Gila udah lama banget gue ga nyium aroma pantai!!!" Nada berseru heboh.
"Sendal sendal!!!" Nanda menarik tudung Hoodie yang digunakan Nada ketika gadis itu lupa tidak mengenakan sendalnya.
Nada nyengir, kemudian memakai sandalnya, lalu berlari ke arah Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...