"Al?? can you help me, sweetheart???"
Suara panggilan ibunya membuat Al langsung keluar dari kamar dan menghampiri perempuan setengah baya yang masih terlihat awet muda.
"Tolong apa, ma??" Tanya Al yang sudah berdiri di belakang wanita itu.
"Tolong ambilin loyang di atas situ" ucap Rissa sambil menunjuk rak gantung.
"Okay" ucap Al sebelum naik ke atas kursi dan mengambil loyang loyang kue sesuai dengan apa yang diperintahkan Rissa.
Al memberikan loyang tersebut pada Rissa. Kemudian ia dihadiahi satu kecupan di pipinya.
"Thank you~" Ucap Rissa sambil mengusap pipi Al.
Mungkin Al sudah bukan di usia yang mau dicium seperti itu, tapi ia tau ibunya melakukan itu karena ia amat menyayanginya. Jadi Al tidak pernah protes.
Setelah itu Al mengambil duduk yang menghadap langsung ke arah dapur, tempat sang mama yang tengah mondar-mandir membuat kue.
"Mom..." panggil Al.
"Yaaa???" Rissa masih fokus pada adonan di tangannya.
"Mama ga capek? Al bisa bantu apa? Mama bilang aja. Al ga bisa bikin kue sih, cuma kalo mama ajarin siapa tau jadi bisa?" Tanya Al.
Rissa malah tertawa, kemudian menatap anak semata wayangnya itu "Kamu kenapa gemes gitu sih?"
"..." Al menghembuskan nafas kesal.
Tawa Rissa semakin keras karena ia tau Al memang tidak suka disebut sebagai orang yang menggemaskan.
"Okay, sorry... Tapi kamu ga perlu bantu apa-apa kok. Nanti kamu bantu anter aja" ucap Rissa sambil tersenyum.
"Ke?"
"Your grandma"
"Which grandma...?" Al mengangkat alisnya.
"Eummm.... Dua-duanya" jawab Rissa "—Udah lama kan kamu ga ketemu nenek kamu yang satu lagi?"
Al menghela nafasnya "Emang harus ya?"
"Anggep aja ini buat kakek kamu..." Ucap Rissa.
Akhirnya Al tidak bisa menolak.
Kedua orangtua Rissa sudah meninggal, jadi Al tidak punya kakek atau nenek dari pihak ibu. Tapi ia punya satu kakek dan dua nenek dari pihak ayah.
Ia dekat dengan kakek dan nenek kandungnya, tapi tidak dengan nenek tirinya.
Apalagi dengan om tirinya.
Ugh.
Dia menyebalkan.
"Ririn masih camping ya?" Tanya Rissa setelah memasukan adonan ke oven. Ia mencuci tangannya, kemudian duduk di sebelah Al
"Masih, ma... Lusa baru pulang" jawab Al.
Rissa mengusap kepala Al "Do you miss her?"
Al menghela nafasnya "I really do."
Rissa hanya bisa tersenyum melihat anaknya yang terang-terangan bucin pacarnya.
"You love her that much?"
Al mengangguk.
"Lebih sayang dia atau sayang mama?"
"Mom..."
Rissa terkekeh kecil ketika Al menatapnya dengan tatapan setengah merajuk. Kemudian satu kecupan mendarat di dahi Al.
"Waktu ga ada aku, papa sering dicium gini ma?" Tanya Al yang serius penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...