Bisa di bilang, beberapa hari ini Nana seolah latihan menjadi zombie. Karena penampilannya saja sudah sangat berantakan.
Ia mendapat nilai D di salah satu mata kuliah, meskipun ia sudah berusaha semaksimal mungkin. Nilai itu tidak pernah berubah.
Ditambah tugas yang terus diberikan oleh dosennya sangat di luar nalar.
Nana pusing.
Moodnya berantakan.
Entah sudah berapa orang yang kena semprot olehnya hanya karena melakukan sedikit kesalahan. Tapi rata-rata dari mereka memang paham kalau Nana sedang stress.
Dan yang membuat Nana semakin kesal adalah Gia sama sekali tidak mengaktifkan ponselnya.
Nana heran.
Apa sesulit itu untuk mengecek ponsel dan membaca pesan darinya?
Tapi Gia malah membuat snapgram sedang kerja kelompok bersama beberapa temannya.
Oke, Nana paham mungkin Gia tengah sibuk. Cuma... Kenapa bikin SG bisa, tapi bales chat Nana ga bisa?!
Padahal Nana sedang menceritakan keluh kesahnya dan berharap Gia bisa menghibur sedikit. Tapi apa?
Dibaca aja engga.
"I swear to God Ligia...." Nana menggeram kesal dan berakhir menelfon gadis itu karena sudah tidak tahan lagi.
Tak lama telfon terangkat.
"Hahaha... Hallo? Kenapa kak?"
Mendengar suara Gia yang sedang tertawa malah membuat Nana kesal entah mengapa.
"Dimana?"
"Umm... Di ini loh... Apa sih namanya... Cafenya Nada pokoknya."
"Sibuk banget ya? Sampe chat aku ga dibaca?" Tanya Nana yang sudah benar-benar menunjukkan kekesalannya.
"Maaf kakkk tadi aku lagi—"
"Kamu aja sempet bikin SG, Gi. Kenapa ga sempet baca chat aku?" Tanya Nana lagi.
"Kak Nana marah ya...?"
"Ya kamu pikir aja sendiri."
Tut.
Nana mengambil kunci motornya, kemudian pergi keluar dari kamar.
Ia berpapasan dengan Ririn, tentu saja adiknya itu akan bertanya.
"Mau kemana, kak?" Tanya Ririn.
"Pergi" jawab Nana seadanya
"Nanti malem aku ada acara pensi loh, kak"
"Hm. Pulang sama Al aja. Jangan malem-malem"
"O...ke... Tapi Kak Nana kenapa sih? Ada apa??" Tanya Ririn heran.
Nana menghembuskan nafas kesal, kemudian menatap adiknya itu "Gapapa. Kakak pergi dulu."
Setelahnya Nana benar-benar pergi dan meninggalkan Ririn yang kebingungan.
Ada apa gerangan??
Nana mengendarai motornya ke salah satu library cafe. Kenapa kesana? Soalnya kalau ada banyak buku, Nana suka ngantuk. Jadi siapa tau dia bisa tidur sebentar di sini.
Teorinya benar ternyata. Hanya butuh beberapa menit sampai Nana tertidur pulas.
Entah berapa lama ia tidur, tapi begitu ia bangun beberapa pengunjung sudah berganti dengan yang baru.
"Lama juga lo tidur" ucap seseorang dari sebelahnya.
Ia menoleh dan mengerutkan dahi "Gwen?"
"Oh God... Look at your face..." Gwen menatap wajah lelah Nana dengan sedikit kaget "Lo jadi kayak mayat hidup"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...