"Nana ga mau ikut"
Sang kepala keluarga langsung menghela nafas ketika mendengar penolakan dari Nana.
"Ya masa papi pergi sama Ririn?" Tanya Juna dengan alis terangkat "Adek kamu pasti capek loh baru pulang dari camping..."
"Makanya itu dia, Pi! Masa Ririn ditinggal sendiri?" Nana mendecak.
Selli ikut pusing, pasalnya ia juga harus pergi ke Solo di hari yang sama.
"Cuma dua hari kan kak?" Tanya Ririn yang mencoba mencari jalan keluar.
Nana menoleh ke arah adiknya itu "Iya... Tapi kan—"
"Dede bisa kok di rumah sendiri. Lagian nanti bisa ke rumah Gia kalo ada apa-apa. Ya kan?" Ririn akhirnya memberi solusi.
"No! Tetep aja kamu sendirian... Papi ga bisa pergi sendiri emang?" Tanya Nana sambil menatap papinya itu.
"Masa bawahan papi semua bawa keluarga, papi doang yang engga..." Juna sedikit berakting agar anaknya itu mau menemaninya.
Nana menghela nafasnya "Tapi si Dede beneran gapapa nih ditinggal sendiri?"
Selli mengusak rambut Nana "Mami tau kamu khawatir sama Ririn, tapi ga usah sampe segitunya... Adek kamu tuh udah gede loh, sampe kapan kamu mau nge-bayi-in dia terus?"
"Nah! Bener tuh, kak!" Ucap Ririn yang setuju dengan perkataan ibunya "—Lagian Dede juga udah cukup istirahat kemarin. Dede ga akan kenapa-napa"
"Ck! Ya udah Nana mau!"
Akhirnya setelah dibujuk oleh tiga orang sekaligus, Nana mau untuk menemani ayahnya ke acara family gathering yang diadakan oleh rumah sakit tempat ayahnya bekerja.
Setelah itu terdengar suara pintu yang diketuk dari luar.
"Ririn aja yang buka" ucap Ririn sambil berdiri dan langsung berlari ke pintu utama karena ia sudah tau siapa yang datang.
Cklek!
Al langsung tersenyum melihat Ririn. Dia benar-benar merindukan perempuan ini.
Tanpa basa-basi Al langsung memeluknya erat-erat.
"Kangen banget..." Ucap Ririn sambil mempererat pelukannya.
"Apalagi aku..." Jawab Al di ceruk leher Ririn.
Pelukan itu terlepas, tapi tangan Ririn masih dikalungkan di leher Al. Tangan Al juga masih ada di pinggang perempuan itu.
"Aku mau ajak kamu jalan" ucap Al yang sengaja menggesekkan hidungnya ke hidung Ririn.
"Kemana?"
"Mall. Tapi kalo kamu capek gapapa..."
Ririn tersenyum, kemudian mengecup bibir Al sekali "Aku siap-siap dulu ya? Ada papi sama mami tuh di dalem"
Al mengangguk, kemudian melepaskan pelukannya sepenuhnya.
Setelahnya Al menghampiri orangtua Ririn yang terlihat masih mengobrol bersama Nana.
"Pantesan lama... Taunya lo yang datang?" Nana langsung julid.
Al terkekeh, kemudian menyalami papi dan mami Ririn.
"Gue kaga?" Nana menyodorkan tangannya, sementara Al langsung memukul tangan itu
"Ogah."
"Durhaka lo sama calon kakak ipar!"
Juna dan Selli terkekeh di tempatnya.
"Ririn mana, Al?" Tanya Juna akhirnya.
"Lagi ke atas om" jawab Al sambil duduk di sebelah Nana "Oh iya, om... Rencananya Al mau ajak Ririn keluar... Boleh ga, om?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fanfic[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...