⚠️GRAZIE⚠️

3.3K 156 108
                                    

Ririn membuka matanya, ia menatap wajah Al yang masih terpejam. Ia menyentuh dada bidang Al, berharap bisa membangunkan lelaki itu tanpa banyak usaha.

"Kak..."

"Hmm...??"

"Udah mau bangun belum??"

"Aku masih ngantuk... Sebentar lagi ya?" Al berseru tanpa membuka matanya.

Ririn cemberut, kemudian mengarahkan tangan kekar Al ke dadanya. Al mengintip sedikit, kemudian mengangkat alisnya "What are you doing, princess??"

"... Mau"

"Mau apa?"

"Mau yang kayak semalem..."

Al membuka matanya sepenuhnya "Are you serious? Emang kamu ga capek?"

Ririn menggeleng samar.

"Beneran? Jangan di tengah jalan minta berhenti loh ya..." Al mewanti-wanti.

"Beneraaan."

"Oke." Al langsung mengambil kondom yang masih ada di atas nakas, karena semalam ia tidak sempat memasukannya kembali ke dalam tas.

Saat Al ingin merobek bungkusnya, Ririn terlebih dahulu menciumnya dengan amat panas. Akhirnya Al menaruh kembali kondom tersebut dan langsung memeluk pinggang Ririn karena ia tau gadis ini tengah meminta disentuh.

"Ngh..." Ririn mendesah karena Al memainkan ibu jarinya di puncak dadanya yang masih sensitif karena semalam Al benar-benar buas.

"Lecet ya?" Al bertanya dengan khawatir karena Ririn mencengkram bahunya sangat kuat.

"Kayaknya. Tapi gapapa, paling perih dikit" ucap Ririn yang memberi izin pada Al untuk menghisapnya.

Jemari Ririn berselancar diantara surai hitam milik Al. Sesekali ia menariknya jika semua yang ia rasakan ini terlalu nikmat.

"Kamu ga ada niat berenang kan hari ini?" Tanya Al.

Ririn menggeleng.

"Good then" Ucap Al sebelum membuat lebih banyak kissmark di dada dan perut gadis itu.

Merasa nafsunya sudah semakin tinggi, Al langsung memasang kondom sebelum ia lupa dan berakhir panik seperti waktu itu.

Al memposisikan Ririn di pangkuannya. Karena sudah tau apa yang dimaksud oleh Al, Ririn perlahan memasukan milik Al ke dalam dirinya.

"B-bentar... Dalem banget..." Rintih Ririn karena ia merasa milik Al masuk terlalu dalam.

Tapi dengan kurang ajarnya, Al malah menggerakkan pinggulnya hingga Ririn tidak mampu duduk dengan benar.

"K-kak..." Ririn menelan ludahnya dengan susah payah.

"Ya??" Ucap Al sambil menggeram tertahan.

"Enak..."

Karena ucapan Ririn, Al semakin bersemangat menabrak titik nikmat gadis itu sampai Ririn benar-benar hampir gila dibuatnya.

"Ah, fuck!" Al berseru ketika Ririn berhasil mencapai pelepasannya dan membuatnya semakin licin.

Al benar-benar tidak membiarkan Ririn menikmati pelepasannya, ia masih saja terus menghantam titik terdalam itu tanpa lelah hingga Ririn berkali-kali keluar.

Tetapi Al masih kuat, dan ia sedikit tidak tega karena Ririn sepertinya tidak mampu berada di atas untuk waktu yang lebih lama dari ini.

Al mengeluarkan miliknya, kemudian mengubah posisi dan membuat Ririn menungging.

I'm Your Home [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang