#AlvaRin's Bonus Chapter :
"We're always irreplaceable
I call you my love
Even the smallest moments are overwhelming
No matter where I look
Look, all of my stories are about you"***
"Kakk—hhh!!! Sakit!!!"
"Tahan, babe"
"Ga bis—AKKKKK!!!!"
"Sebentar aja kok... Tahan ya?"
Al melepaskan lengan Ririn tak lama kemudian. Sudah selesai sesi olahraga pagi mereka hari itu. Dan detik itu pula sebuah handuk mendarat ke wajah Al dengan mulusnya.
"Kak Al mau bikin aku mati ya?!" Protes Ririn yang merasa ngilu di seluruh bagian tubuhnya.
"Loh? Kan kamu yang ngajak olahraga?" Tanya Al dengan alis terangkat.
"YA BUKAN OLAHRAGA BENERAN MAKSUDNYA!!!" Ririn protes sekuat tenaga. Meskipun tenaganya sudah habis karena ia benar-benar diajak olahraga oleh Al.
Iya.
Olahraga beneran.
Bukan olahraga yang ada di pikiran kalian dari tadi.
"Otot kamu tuh kaku loh... Terakhir kapan coba olahraga kayak gini?" Tanya Al--si paling rajin olahraga.
"Ga inget..."
"See?" Al tersenyum miring "Harusnya kamu bersyukur aku ajak olahraga hari ini"
"Fine. Thanks." Ririn memaksakan senyumnya.
Serius deh!
Ririn mau mati beneran!
"You're welcome" Al tersenyum hingga matanya menghilang.
"Aku mau mandi." Ririn berdiri, dan kemudian memungut handuknya yang ada di dekat Al. Tangannya langsung diraih oleh lelaki itu.
"Ikut!"
"Ga! Aku ga ada tenaga!"
"Yah... Tapi kan—babe? Babeeeee!!! Seriously??!!! Kayaknya olahraga pagi emang ide buruk..." Al cuma bisa pasrah saat Ririn berjalan keluar dari tempat olahraga sendirian.
Akhirnya mereka mandi --bergantian-- dan setelahnya Ririn langsung menuju dapur karena cucian piring sudah menumpuk.
Apakah Al menyewa jasa ART? Tentu. Tapi Al memberi batasan bahwa ia tidak perlu datang di atas jam 8 malam dan saat weekend. Ya karena Al juga butuh waktu berdua bersama Ririn kan? If you know what I mean.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...