"Wake up, boss baby" ucap Ririn pada lelaki yang sudah terlelap itu "Kan udah aku bilang jangan tidur lagi"
Al terkekeh, kemudian mendekap Ririn erat "Kayaknya kamu lebih ampuh dari obat tidur manapun deh"
Ririn tersenyum, lalu ia mengecup pucuk kepala Al yang masih terus menenggelamkan wajahnya di dadanya.
"Kok kamu udah pake baju lagi sih?" Tanya Al sambil mendongak.
"Kak, kita itu punya kerjaan tauuu. Kak Al mau aku dipecat karena makan siang ga balik-balik???" Tanya Ririn dengan alis terangkat.
Al menghela nafas "Apa aku bikin kamar aja ya di kantor?"
"Ah, aku males kalo di kantor Kak Al."
"Kenapa...?"
Ririn merotasikan bola matanya "Karyawan Kak Al tuh ada yang kecentilan! Pake baju ketat banget! Sengaja ngegodain Kak Al tuh kayaknya."
Al mengerutkan dahi "Siapa?"
"Ga tau siapa namanya! Tapi setiap ngeliat Kak Al kayak mau nerkam." Decak Ririn sebal.
Al melumat bibir Ririn lama "Aku ga tau. Satu-satunya perempuan yang keliatan selalu mau nerkam aku cuma kamu."
"That's because you want to eat me too." Ucap Ririn sambil tertawa pelan "Sana bersih-bersih, aku ke rumah sakit duluan ya"
Al mengangguk "Bye~ jangan lupa nanti malem kita ada rencana sama Nana"
"Tenang ajaaa" Ririn tersenyum sebelum turun dari kasur dan merapikan wajah serta pakaiannya "Bye~ I love youu~"
"I love you more~"
"I love you most!!!"
"I love you most too!"
Setelahnya Ririn benar-benar menghilang di balik pintu. Wanita itu terus mengecek barangnya takut ada yang hilang. Setelah memastikan semuanya ada, ia baru menekan tombol lift.
Ting!
Saat lift terbuka, baik Ririn maupun orang itu sama-sama terkejut.
"... M-mas Arga?"
"Hai!" Arga mencoba mengatur ekspresinya, lalu ia berbicara pada orang di telfonnya "Iya, nanti sekertaris saya yang transfer. Thank you."
Setelahnya ia mematikan ponselnya dan menekan tombol ke lobby.
"Mas Arga kok bisa di sini?" Tanya Ririn.
Saat Ririn berdiri di sebelah Arga, ia bisa mencium aroma yang sangat wangi. Seolah lelaki ini baru saja mandi atau baru menyemprotkan parfum ke pakaiannya.
"Oh... Aku abis ketemu client" ucap Arga.
"... Di atas?" Ririn memiringkan kepalanya, karena ia tau hotel ini hanya punya ruang pertemuan di lantai bawah saja.
"Iya..." Arga mengangguk "Client aku tuh yang punya hotel ini, jadi kita ketemuan di atas."
"Ohh... Mas Arga kerjasama sama Kak Darren?" Tanya Ririn lagi.
Arga tersenyum kikuk mendengar fakta satu itu "Kurang lebih? Kamu sendiri ngapain di sini?" Ia mencoba mengganti topik.
Ririn berdehem sejenak "Abis ketemu temen"
"Ohhh... Udah makan?" Tanya Arga lagi.
"Udah"
"Makan apa?"
"Makan Kak Al"
Tenang! Itu cuma di dalam hati. Aslinya Ririn bilang gini "Makan waffle. Mas Arga udah makan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Your Home [END]
Fanfiction[Ineffable Universe Phase 2] "it's gonna be a hell of trouble..." "But trouble never been this fun" ------------------------------------------------------------ Permasalahan yang menimpa 5 sekawan belum juga berakhir. Walaupun ada yang bilang mereka...